Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Betlehem Bukan Hanya Kota Kelahiran Kristus, Sejarahnya Menakjubkan

Kompas.com - 26/12/2017, 18:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com -- Selain Sinterklas dan pohon Natal, satu hal lagi yang identik dengan natal adalah Kota Betlehem.

Dalam nyanyi-nyanyian perayaan natal, bahkan di Alkitab sekalipun, umat Kristiani mengenal kota Betlehem sebagai kelahiran Yesus Kristus.

Ternyata, kota di Timur Tengah itu bukan sekadar kota tempat Kristus lahir. Ribuan tahun sebelumnya, kota ini juga menjadi kelahiran untuk patung awal yang menggambarkan orang bercinta.

Betlehem bukan hanya kota yang terbuka bagi peziarah dan pedagang. Kota ini juga rumah bagi para pengungsi dari berbagai negara sejak awal abad 20, dan banyak yang tidak mau meninggalkan kota ini.

Baca juga : 5 Reaksi Otak Saat Melakukan Kegiatan Natal

Hal ini seperti yang sudah dituliskan oleh Nicholas Blincoe, penulis buku Bethlehem: Biography of a Town.

Blincoe bukanlah seorang keturunan yang lahir dan besar di Betlehem. Perkenalannya dengan Betlehem terjadi karena dia memiliki seorang istri keturunan Palestina dari Betlehem. Ada beberapa fakta sejarah yang dikumpulkan Blincoe tentang kota tersebut.

1. Tempat berziarah sejak ratusan tahun lalu

Singkat cerita, dia memahami dan mengetahui bahwa para peziarah sudah datang ke Betlehem sekitar 100 tahun sejak kelahiran Kristus. "Kami memiliki deskripsi yang sangat spesifik tentang seperti apa Bethlehem saat itu," kata Blincoe kepada National Geographic, Sabtu (23/12/2017).

Saat peziarah mengunjungi Bethlehem dan penduduk Roma banyak yang menganut kristiani, mereka mengunjungi sebuah palungan yang dipercaya tempat lahirnya Kristus. Palungan adalah tempat makan ternak.

"Tapi itu terdengar lebih mirip seperti bak daripada palungan. Benda itu diletakkan di sebuah titik dan sesuai dengan gambar kota di mana persediaan air adalah hal yang penting," kata Blincoe.

2. Gambaran hubungan seks pada ukiran batu pertama kali

Dia melanjutkan, kota mungil ini sangat dekat dengan laut Mati dengan gua-gua. Pada tahun 1930-an, beberapa penggembala menemukan ukiran batu kecil yang menggambarkan dua insan yang sedang melakukan hubungan seksual.

Para arkeolog yakin benda ini berasal dari zaman batu, sekitar 11 ribu tahun lalu. "Ukiran batu sederhana ini disebut sebagai penggambaran awal tentang orang yang bercinta." ujarnya.

Blincoe menjelaskan hal ini erat kaitannya dengan teori sejarah dunia sebelum sejarah ditulis yang dibuat Karen Armstrong.

Baca juga : Antara Pohon Natal Asli dan Plastik, Mana yang Lebih Baik?

Orang-orang yang membuat ukiran patung awal tadi adalah orang Natufians yang merantau dan menemukan tempat untuk tinggal. Di tempat mereka tinggalnya, mereka mendapatkan semua yang dibutuhkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com