Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Pohon Natal Asli dan Plastik, Mana yang Lebih Baik?

Kompas.com - 19/12/2017, 17:23 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Sebentar lagi Natal akan tiba. Hari raya umat Kristiani itu biasanya lekat dengan pohon Natal.

Pusat perbelanjaan dan gereja biasanya meletakkan satu pohon Natal sebagai tanda perayaan. Begitu pula di beberapa rumah pohon Natal menjadi dekorasi paling penting.

Hal ini tentu sering menimbulkan kekhawatiran tentang lingkungan bagi sebagian orang. Mereka khawatir jika makin banyak orang menggunakan dekorasi pohon Natal, makin banyak pula pohon yang ditebang.

Namun, kini banyak pohon Natal buatan yang dijual bebas. Pertanyaannya kemudian adalah apakah pohon Natal buatan ini memberi dampak yang lebih positif terhadap lingkungan?

Baca Juga: 5 Reaksi Otak Saat Melakukan Kegiatan Natal

Menghadapi pertanyaan tersebut, American Christmas Tree Assn., kelompok perdagangan industri Amerika membuat sebuah penelitian tentang dampak lingkungan dari pohon Natal asli dan buatan.

Menurut laporan pada 2010, keduanya sama-sama membutuhkan biaya yang cukup besar.

Untuk menumbuhkan pohon asli yang dipakai untuk pohon Natal, kita membutuhkan pupuk, air, pestisida, hebrisida, dan fungisida. Selain itu, juga diperlukan bensin dan tenaga kerja manusia untuk memanen dan mengangkutnya.

Lynn Wunderlich, penasehat pertanian untuk ladang pohon Natal dari University of California Cooperative Estension mengatakan bahwa banyak orang menganggap pohon-pohon tersebut ditebang dari hutan atau dicuri dari alam. Tapi pada kenyataannya, pohon ditanam dan dibudidayakan.

Wunderlich juga menyebut keunggulan dari pohon asli adalah ketika tumbuh, pohon ini menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen.

Sementara itu, pohon natal buatan membutuhkan plastik PVC, baja, dan aluminium, serta kardus untuk kemasannya dan sumber daya manusia untuk mengirimnya. Penelitian tersebut menyebut bahwa jumlah total bahan baku yang dibutuhkan untuk pembuatan pohon Natal buatan ini kira-kira sama dengan yang digunakan untuk membuat kursi teras berlapis kain.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pohon Natal lainnya adalah bagaimana ketika Natal telah usai. Apakah pohon Natal Anda akan dibuang begitu saja, atau mendaur ulangnya?

Beberapa orang mungkin akan mencoba membuatnya sebagai kompos dari pohon asli. Mungkin juga Anda akan membakar atau membuangnya ke tempat sampah begitu saja.

Tapi bagaimana dengan pohon Natal buatan? Beberapa mungkin akan Anda jual sebagai rongsokan, tapi yang paling sering adalah dibuang begitu saja karena pohon buatan ini tak dapat di daur ulang.

Baca juga: Misteri Pohon Aneh yang Selalu Tumbuh ke Arah Khatulistiwa

Jadi, Manakah yang Memiliki Dampak Lingkungan Lebih Besar?

William Paddock, direktur pelaksana WAP Sustainability Consulting di Chattanooga yang mengawasi penelitian ini menyebutkan bahwa dengan perbandingan satu lawan satu, pohon asli membutuhkan sumber daya yang jauh lebih sedikit untuk mendapatkan pelanggan dibandingkan pohon buatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau