Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Sperma, Inilah Cara Baru Obati Kanker Serviks

Kompas.com - 20/12/2017, 20:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com — Para ilmuwan kini menemukan cara baru untuk mengobati kanker serviks. Uniknya, cara ini melibatkan sperma.

Mereka menggunakan sperma untuk mengantarkan obat kemoterapi. Metode baru ini dianggap sangat menjanjikan dibandingkan cara pemberian obat kemo standar.

Itu karena sperma memang dirancang untuk berenang melalui saluran reproduksi wanita. Hal itulah yang membuat cara pengobatan baru ini lebih efektif dibandingkan cara yang sudah diketahui sebelumnya.

Sudah banyak diketahui bahwa obat kemo merusak sel normal bersamaan dengan penghancuran sel kanker. Ini menyebabkan efek samping seperti kelelahan ekstrem, mual, dan sebagainya.

Baca juga: Manfaatkan Virtual Reality, Para Ilmuwan Ini Pelajari Sel Kanker

Pada akhirnya, para dokter kemudian membatasi dosis yang dapat diterima pasien.

Namun, bayangkan jika obat tersebut dibawa langsung ke sel tumor. Tentunya ini bisa mengurangi efek samping dan menghilangkan risiko sel sehat hancur.

"Dalam percobaan kami, sel sperma menunjukkan kemampuan enkapsulasi obat yang tinggi dan stabilitas pembawa obat dengan mudah meminimalkan efek samping beracun dan akumulasi obat yang tidak diinginkan pada jaringan sehat," tulis laporan tersebut dikutip dari jurnal ACS Nano, Senin (4/12/2017).

Tim peneliti dari Leibniz Institute for Solid State and Materials Research mengisi sel sperma dengan doksorubisin (bakteri antibiotik untuk kanker) obat kemo umum. Selanjutnya, sperma tersebut ditempatkan di dalam piring yang mengandung tumor kanker serviks kecil.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal ACS Nano itu cukup mengejutkan. Dalam tiga hari, sperma telah menargetkan tumor dan membunuh 87 persen sel kanker.

Dikutip dari New York Post, Senin (18/12/2017), dalam percobaan kedua, tim menempatkan sel sperma dalam empat pita magnetik berkapasitas kecil yang disebut mikromotor biohibrid. Ketika perangkat itu menabrak tumor padat, empat lengannya terbuka dan melepaskan sperma tersebut berenang langsung ke tumor, yang mirip dengan sel telur perempuan.

Peneliti utama studi ini, Haifeng Xu, mengatakan bahwa "spermbots" ini mungkin dapat berhasil mengobati kondisi lain dari saluran reproduksi perempuan seperti kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan) atau endometriosis (kelainan jaringan rahim).

Baca juga: Vaksin HPV Tidak 100 Persen Melindungi dari Kanker Serviks

"Mikromotor sperma-hibrida ini adalah media yang sesuai dengan aplikasi potensial dalam perawatan ginekologi, mengobati, atau mendeteksi kanker atau penyakit lain pada sistem reproduksi wanita," tutup laporan tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com