Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Baru Mengungkap, Bedah Jantung Lebih Aman Dilakukan Sore Hari

Kompas.com - 05/11/2017, 19:07 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Penelitian baru yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet mengungkapkan bahwa operasi jantung lebih baik dilakukan di sore hari daripada pagi hari.

Para peneliti mempelajari 596 pasien yang setengahnya melakukan operasi jantung untuk mengganti katup aorta (arteri paling besar dalam tubuh) pada pagi hari dan setengahnya pada sore hari. Pemulihan mereka kemudian dimonitor selama 17 bulan. 

BACA: Kedelai Bagus, tetapi Manfaatnya bagi Jantung Dibantah

Ternyata dari data yang dikumpulkan, pasien yang melakukan operasi jantung pada sore hari memiliki risiko yang lebih rendah, termasuk risiko gagal jantung akut atau kematian kardiovaskular, dibandingkan pasien yang melakukan operasi pada pagi hari.

Untuk semakin memperkuat penemuan ini, para peneliti kemudian melakukan penelitian observasional dengan uji coba acak terhadap 88 pasien, di mana 44 diminta melakukan operasi pada pagi hari, dan sisanya siang hingga sore hari.

Selama 12 hari masa pemulihan, para peneliti menemukan bahwa kadar troponin (yang dapat merusak otot jantung) pasien yang dioperasi sore hari lebih rendah dibandingkan mereka yang dioperasi pagi hari.

Menurut para peneliti, hal ini karena mekanisme genetik yang melindungi jaringan agar tidak stres atau depresi, berbeda pada pagi dan sore hari. Variasi sirkadian (siklus 24 jam) dapat menjelaskan temuan ini, imbuh mereka.

BACA: Mengapa Perempuan Lebih Sering Komplikasi Saat Serangan Jantung?

Bart Staels, profesor farmakologi dari Universitas Lille, Perancis, berkata bahwa operasi penggantian katup tidak harus terpaku pada waktu kapan dilakukan operasi. Sebab, tujuan operasi untuk menyelamatkan nyawa.

"Tapi, kita harus mengidentifikasi pasien yang berisiko tinggi mengalami komplikasi (seperti pasien dengan diabetes atau risiko metabolik lainnya) untuk melakukan operasi di sore hari," ujar Staels seperti dikutip dari New York Times, Jumat (3/11/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau