Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biomassa Jadi Kunci Jaga Keanekaragaman Hayati Ikan Karang

Kompas.com - 20/10/2017, 21:35 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Marine Ecology Progress Series mengungkap, pemeliharaan biomassa ikan berbanding lurus dengan pelestarian ikan di sistem terumbu karang.

Hal ini ditemukan oleh Tim R. McClanahan dari WCS (Wildlife Conservation Society) dan Catherine Jadot dari ES Caribbean.

Makalah berjudul Managing Coral Reef Fish Community Biomass is a Priority for Biodiversity Conservation in Madagascar (Mengelola biomassa ikan terumbu karang adalah prioritas konservasi keanekaragaman hayati di Madagaskar) diterbitkan secara online September kemarin (29/09/2017).

Dari temuan ini, peneliti merekomendasikan agar tenaga di bidang perikanan juga memastikan bahwa biomassa pada ikan tidak berada di bawah tingkat kritis.

BACA: Perubahan Iklim Bikin Tubuh Ratusan Ikan Laut Menyusut

"Penelitian kami menemukan cara paling efektif untuk memelihara spesies ikan dan lingkungannya. Yakni dengan mencegah biomassa ikan turun ke tingkat kritis," kata McClanahan, WCS Senior Conservationist dan penulis utama jurnal penelitian ini, seperti dikutip dari Science Daily, Jumat (20/10/2017).

"Hal ini juga memberi manfaat pada spesies (ikan). Di negara miskin, di mana masalah utama adalah makanan dan kelaparan, manajer (konservasi) harus ikut berkontribusi menjaga spesies," sambungnya.

Penelitian dilakukan pada sistem terumbu karang yang tersebar di empat wilayah sekitar Madagaskar dan tiga pulau di selat Mozambik.

Data ini sudah dikumpulkan sejak 2006 hingga 2015 pada 152 terumbu karang dan 23 famili ikan. Termasuk surgeonfish, tigerfish, jack, wrasses, dan spesies lainnya ikut dievaluasi.

BACA: Spesies Ikan Baru Ditemukan, Beratnya sampai 2 Ton

Perkiraan ukuran ikan yang dijumpai di sepanjang jalur transek membantu peneliti untuk menghitung biomassa atau bobot basah ikan di setiap transek.

Korelasi antar faktor seperti kedalaman air, suhu permukaan laut, produktivitas, alga, dan penutup karang, ikut dipertimbangkan.

Dari situ, peneliti menemukan hubungan yang lemah antara biomassa ikan, pengaruh manusia, dan karakteristik lingkungan.

Sementara korelasi terkuat terjadi antara keragaman ikan dan total biomasa. Peneliti menyarankan pengelolaan perikanan yang baik sangat penting untuk menghindari kelaparan.

"Studi ini mengungkapkan betapa pentingnya tolok ukur untuk mengevaluasi kesehatan ikan dan konsekuensi di bawah patokan. Pengelolaan terumbu karang harus difokuskan," tegas McClanahan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau