Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Peneliti Uraikan DNA Durian, Ini Tujuannya

Kompas.com - 11/10/2017, 16:07 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com –- Siapa yang tak kenal durian? Dengan baunya yang khas, buah dari Asia Tenggara ini membuat manusia terpecah dua: mencintainya atau membencinya.

Buah berduri dengan baunya yang tajam ini cukup populer di Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Akibat baunya, banyak transportasi umum dan hotel yang melarang durian.

Secara keseluruhan, terdapat 30 spesies dari keluarga durian dengan warna dan ukuran yang beragam. Namun, yang paling banyak dikonsumsi adalah Durio zibethinus.

Lalu, ada juga 200 jenis kultivar durian khusus yang memiliki tekstur, rasa, dan aroma berbeda-beda.

(Baca juga: Mengapa Bau Durian Sangat Tajam? Ini Penjelasan Ilmiahnya)

 

Salah satu negara yang sangat mencintai durian adalah China. Walaupun buah ini juga populer di negara asalnya, yakni Indonesia, Thailand, dan Malaysia; China menghabiskan 600 juta dollar AS hanya untuk mengimpor buah berduri ini.

Namun, sebagai buah yang sangat unik dan populer, DNA durian sangat jarang diteliti.

Hingga akhirnya, para peneliti dari Singapura, Hong Kong, dan Malaysia mempublikasikan cetak biru DNA dari D zibethinus di jurnal Nature Genetics pada Senin (9/10/2017) untuk menjelaskan gen yang bertanggung jawab atas sifat unik durian.

Dilansir oleh Kompas.com pada hari Selasa (10/10/2017) kemarin, para peneliti mengungkapkan bahwa bau durian berasal dari kandungan senyawa sulfur volatil yang lebih tinggi.

(Baca juga: Inilah Mengapa Kambing Berbau Prengus)

Selain menjelaskan mengapa durian memiliki bau yang khas tersebut, para peneliti berkata bahwa penelitian ini juga penting untuk melestarikan buah yang berduri ini.

“(Data tersebut) sangat penting untuk pemahaman yang lebih baik tentang keanekaragaman hayati durian," ujar tim tersebut seperti dikutip dari Associated France Presse, Senin (9/10/2017).

Para peneliti berharap agar proyek mereka dapat memicu penelitian lanjutan. Data ini sangat berharga untuk menghentikan ancaman kepunahan spesies durian tertentu.

"Studi lebih lanjut akan membantu untuk menjelaskan peran ekologi tanaman tropis yang penting dan mempesona ini," kata tim peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau