Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi jika Hutan Kalimantan Tak Punya Semut?

Kompas.com - 14/08/2017, 19:48 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Setiap makhluk di bumi punya peran sendiri. Jika satu punah, maka perannya boleh jadi tak tergantikan oleh jenis lainnya.

Pernyataan itu bisa dibuktikan lewat hasil riset peneliti dari Universitas Liverpool dan Natural History Museum, Inggris, di hutan Borneo.

Hannah Griffith dan timnya meneliti peran semut dalam rantai makanan dan energi di dasar hutan tropis. Hasil riset itu mencengangkan.

Semut yang kecil ternyata bertanggung jawab pada setengah proses dekomposisi sampah di dasar hutan. Sampah yang diuraikan oleh semut berupa tubuh mayat hewan, biji-bijian, dan buah busuk.

Baca Juga: Hebatnya Semut Api, Bisa Bangun "Menara Eiffel" dengan Tubuh Sendiri

"Semut mengoleksi sampah dan membawanya ke sarangnya. Dengan cara itu mereka menciptakan hotspot nutrien di mana mikroba dan tumbuhan bisa menyerapnya, mempertahankan kesehatan tanah," urai Griffith.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Animal Ecology minggu lalu tersebut menyimpulkan, tak ada hewan yang bisa berperan sebesar semut dalam penguraian sampah.

Dari hasil riset itu, kita bisa berandai-andai: Apa yang mungkin terjadi jika semut hilang dari hutan tropis Kalimantan?

Jawabannya, sampah organik di dasar hutan akan menumpuk. Penguraian akan berlangsung lebih lambat sehingga hutan tropis Kalimantan tak akan sesubur saat ini.

Baca Juga: Bagaimana Semut Kecil Bisa Membawa Beban Besar?

Griffith seperti dikutip Physorg, Rabu (9/8/2017) mengungkapkan, studi tentang peran semut penting sebab wilayah hutan tropis telah terdegradasi dengan cepat.

"Hasil riset ini memungkinkan kita memprediksi konsekuensi hilangnya spesies dan menciptakan pengukuran untuk mitigasi dampak negatif aktivitas manusia pada lingkungan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com