Obat Baru Pacu Pemalas Jadi Pelari Maraton

Kompas.com - 12/05/2017, 16:06 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Apakah Anda termasuk orang yang ingin memulai gaya hidup aktif, tetapi sudah terengah-engah ketika menaiki tangga?

Santai saja, para ilmuwan di Salk Institute for Biological Studies di La Jolla, California, telah mengembangkan obat eksperimental yang dapat meningkatkan kinerja tubuh saat berolahraga.

Obat yang disebut GW501516 tersebut mengaktifkan protein untuk mengatur gen yang dipicu saat berolahraga. "Kami percaya obat ini menipu tubuh agar berpikir bahwa tubuh telah berolahraga sebelumnya," kata ahli biologi molekuler Michael Downes.

Namun, penelitian yang telah menghabiskan lebih dari satu dekade itu baru dicobakan pada tikus dan belum diuji pada manusia.

(Baca juga: Hati-hati, Sembarangan Diet Bebas Gluten Bisa Bahayakan Kesehatan)

Dilaporkan dalam jurnal Cell Metabolism, obat yang disebut sebagai "olahraga dalam sebuah pil" ini dapat meningkatkan daya tahan tikus pemalas secara dramatis. Bahkan, pada tikus yang telah seumur hidupnya bermalas-malasan.

GW501516 bekerja dengan menyesuaikan metabolisme tubuh, memungkinkan otot untuk lebih menyukai pembakaran lemak dari pada gula dalam darah.

Tikus yang sedang bermalas-malasan didorong untuk berlari rata-rata sekitar 160 menit di roda latihan sebelum mencapai kelelahan. Namun, tikus yang diberi obat selama delapan minggu bisa berlari rata-rata 270 menit.

Tikus-tikus ini juga membakar lemak seperti atlet yang telah dikondisikan, meskipun mereka menghabiskan seluruh hidupnya dengan bersantai.

Biasanya, berlari, bersepeda atau olahraga berkepanjangan lainnya menghabiskan glukosa dalam darah. Hal ini membuat otak kekurangan energi dan harus mengirimkan sinyal stop darurat.

Melalui pelatihan dan pengkondisian secara rutin, tubuh belajar untuk membakar lemak sebagai energi dan membiarkan pasokan glukosa yang cukup untuk otak dan organ lainnya.

(Baca juga: Apakah Garam Membuat Anda Bertambah Gendut?)

Menurut penelitian sebelumnya, obat GW501516 memang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi hanya jika dikombinasikan dengan olahraga yang teratur.

Obat ini tidak dibuat untuk meningkatkan performa atlet, melainkan untuk membantu mereka yang tidak bisa berolahraga, seperti orang-orang yang sakit, cacat atau lanjut usia.

Downes mengatakan, obat ini juga dapat membantu orang-orang yang mengalami obesitas atau diabetes dan tidak memiliki stamina untuk latihan jangka pendek sekalipun.

"Kita tahu banyak tentang olahraga, tapi kita masih belum tahu bagaimana kita mendapatkan semua manfaatnya," kata Rick Vega, seorang ahli biologi molekuler dan seluler di Sanford Burnham Prebys Medical Discovery Institute di Orlando, yang tidak terlibat dalam eksperimen tersebut.

Rick memuji penemuan tersebut sebagai penambah informasi berharga untuk memahami olahraga dan obat dalam pembangunan tubuh.

"Langkah selanjutnya adalah untuk menunjukkan bahwa obat ini benar-benar memiliki nilai dalam aplikasi medis. Jelasnya, tikus bukanlah manusia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau