Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Hari Ini: Bolaang Mongondow 2 Kali Diguncang Gempabumi

Kompas.com - 23/02/2020, 20:24 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Teluk Tomini di Kabupaten Bolaang Mongondow, pagi ini, Minggu (23/2/2020), pukul 10.39 WIB.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), informasi awal gempabumi ini berkekuatan M 5,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 5,0.

Menurut keterangan tertulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, ST, Dipl, SEIS, MSc, episenter gempabumi itu sendiri terletak pada koordinat 0.29 LS dan 125.28 BT.

Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 138 km arah Tenggara Kota Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara pada kedalaman 40 km.

Baca juga: Gempa Hari Ini: M 4,9 Guncang Tasikmalaya, Terasa hingga Sukabumi

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku," kata dia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar naik.

Meskipun, gempabumi tersebut terjadi di laut, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Dampak dari gempabumi ini dirasakan di daerah Molibagu, Kotamobagu, dan Tutuyan dengan skala intensitas II - III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah dan seakan-akan ada truk yang melintas.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," ujar dia.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini adalah rangkaian gempabumi susulan dari gempabumi di Kabupaten Bolaang Mongondow yang berkekuatan M 5,3. Gempa tersebut terjadi pada Minggu, (23/2/2020) pukul 09.08 WIB.

Baca juga: Setelah Halmahera Utara, Bima Juga Diguncang Gempa Sore Ini

Oleh sebab itu, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," tuturnya.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com