KOMPAS.com - Korban positif terinfeksi virus corona Wuhan hingga Kamis pagi (12/2/2020) pukul 9.00 WIB tercatat 60.310 orang.
Sementara itu, angka kematian bertambah 253 orang dalam 24 jam terakhir yang semuanya berasal dari China.
Jika Rabu (12/2/2020) dikabarkan yang meninggal di seluruh dunia ada 1.115 orang, pagi ini jumlah total meninggal karena virus corona Covid-19 adalah 1.368.
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan pada Minggu (9/2/2020), jumlah kematian akibat virus corona Wuhan sudah melampaui ketika wabah sindrom pernapasan akut (SARS) terjadi pada 2002-2003.
Baca juga: Penyebar Super Virus Corona Bermunculan, Ini yang Harus Anda Tahu
Setidaknya 27 negara telah mengonfirmasi kasus dan beberapa negara telah mengevakuasi warganya dari Hubei, termasuk Indonesia.
Maskapai besar telah menangguhkan penerbangan ke dan dari China sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran wabah.
Berikut ini adalah update virus corona Wuhan terbaru, Kamis (13/2/2020), berdasarkan data yang dipublikasikan https://www.worldometers.info/coronavirus Death Toll and Trends:
Kabar baiknya, orang yang dinyatakan sembuh dari virus corona Wuhan pun terus bertambah.
Jika pada Rabu (12/2/2020) tercatat sedikitnya 4.601 orang dinyatakan sembuh dan sehat, pada hari ini angka itu bertambah menjadi 5.963 orang. Ini Artinya, lebih dari 1.300 orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 dapat pulih.
Tim peneliti dari Imperial College London, Inggris mengumumkan telah memulai pengujian vaksin virus corona pada tikus.
"Pada saat ini, kita telah menmasukkan vaksin yang kita ciptakan dari bakteri ke tikus," ujar salah satu anggota tim peneliti Paul McKay kepada AFP.
"Kami berharap, dalam beberapa minggu ke depan, sudah bisa menentukan respons yang terlihat pada tikus, baik di dalam darahnya, atau respons antibodinya pada virus corona," ujarnya.
Meskipun tidak mengetahui secara pasti sejauh apa perkembangan vaksin virus corona yang sedang diupayakan oleh para peneliti lain di seluruh dunia, tim peneliti Imperial College London meyakini bahwa mereka adalah salah satu yang paling pertama dalam memulai pengujian pada hewan.
Baca juga: Tim Peneliti Inggris Mulai Pengujian Vaksin Virus Corona pada Tikus
Mereka pun berharap agar sudah dapat menemukan cara menghentikan penyebaran strain mirip SARS yang efektif dan aman pada akhir tahun ini.
Selain tim ini, kantor berita pemerintah China, Xinhua, juga melaporkan mengenai tim peneliti universitas Shanghai yang juga telah menginjeksikan vaksin ke tikus untuk diujikan.
Namun, laporan tersebut tidak mengungkapkan secara detail universitas yang dimaksud.
Menciptakan sebuah vaksin sebetulnya adalah proses yang sangat panjang. Setelah melalui pengujian pada hewan dan pengujian klinis pada manusia, sebuah vaksin harus dipastikan bisa diproduksi secara massal dan efektif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.