Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuci Tangan di Bandara Bisakah Turunkan Infeksi Virus Corona?

Kompas.com - 11/02/2020, 19:03 WIB
Amalia Zhahrina,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sementara vaksin dan obat belum ditemukan, lembaga-lembaga kesehatan menggiatkan cara untuk mencegah infeksi penularan virus corona Wuhan, yakni dengan selalu mencuci tangan.

Namun, penelitian menunjukkan hanya sekitar 70 persen orang yang mencuci tangan setelah pergi ke toilet.

"Sedangkan 30 persen lainnya tidak dan hanya 50 persen yang melakukannya dengan benar," ujar fisikawan dan ilmuwan data Christos Nicolaides dari University of Cyprus dan MIT, seperti dilansir Science Alert, Senin (11/2/2020).

Padahal, penyakit menular yang kini tengah beredar dapat berkurang secara dramatis, jika setiap orang peduli untuk menjaga kebersihan tangan dengan baik.

Baca juga: Rajin Cuci Tangan Bisa Cegah Virus Corona

Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, Nicolaides mengungkapkan cara penularan virus yang cepat menyebar ke seluruh dunia disebabkan oleh perjalanan udara.

Penyebaran melalui udara, kata dia, memiliki kekuatan untuk mengubah epidemi menjadi pandemi dengan cepat. Penelitian sebelumnya menunjukkan sedikitnya, satu dari lima orang di bandara memiliki tangan yang bersih setiap saat.

Artinya, mereka telah mencuci tangan mereka dengan sabun dan air, setidaknya selama 15 detik, dalam satu jam terakhir.

Hal ini merupakan masalah yang cukup besar, mengingat banyaknya hal yang disentuh orang dengan tangan mereka di lingkungan bandara.

Baca juga: 4 Misteri Virus Corona Wuhan yang Masih Bingungkan Ahli

Dengan menggunakan pemodelan epidemiologi dan simulasi Monte Carlo, para peneliti mengungkapkan penularan infeksi secara signifikan dapat diturunkan.

Caranya dengan meningkatkan jumlah orang dengan tangan bersih di bandara, maka dapat juga berpotensi menurunkan kemungkinan epidemi berubah menjadi pandemi, termasuk dalam kasus virus corona.

"Hasil simulasi menunjukkan, jika kami dapat meningkatkan tingkat kebersihan tangan di semua bandara di dunia dari 20 persen menjadi 30 persen, maka potensi penyakit menular di dunia akan memiliki dampak sekitar 24 persen lebih kecil," ungkap para penulis.

Selain itu, jika kebersihan tangan dengan mencuci tangan, di seluruh bandara dunia meningkat hingga 60 persen, maka itu akan mengurangi 69 persen dampak dari potensi penyebaran penyakit.

Namun, para peneliti mengakui kendala yang dihadapi banyak orang adalah masalah kepraktisan dan biaya, sehingga tidak mudah mempraktikkan peningkatan kebersihan tangan di seluruh bandara.

Tetapi penelitian ini juga melihat efek hipotetis dari meningkatkan kebersihan tangan di hanya 10 bandara penting di dunia untuk mengurangi penularan infeksi.

Bahkan jika mencuci tangan hanya meningkat di 10 lokasi itu, penyebaran penyakit akan berkurang secara signifikan, dari 45 persen menjadi 37 persen.

Baca juga: Cuci Tangan hingga Terapkan Etika Batuk, Hal Sepele tetapi Penting untuk Cegah Corona

Walaupun memiliki banyak kendala dan keterbatasan, para peneliti berharap temuan mereka dapat mendorong otoritas kesehatan dan pembuat keputusan untuk mempertimbangkan kasus hanya meningkatkan promosi mencuci tangan di bandara.

"(Itu) dapat membantu mencegah infeksi dalam wilayah geografis terbatas selama hari-hari awal wabah, menghambat ekspansi sebagai pandemi," kata para peneliti.

Peneliti menekankan pentingnya keterlibatan penduduk dengan kebersihan tangan yang tepat.

Sehingga, bisa menjadi solusi sederhana dan efektif untuk mencegah penularan infeksi virus corona serta mengurangi risiko pandemi global besar-besaran.

Baca juga: 3 Alasan yang Buat Anak Terhindar dari Wabah Virus Corona Wuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau