KOMPAS.com - Jika menderita kanker termasuk kanker tiroid, Anda harus waspada dan konsisten melakukan pengobatan seumur hidup.
Namun, kanker tiroid dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko serta melakukan deteksi dini layaknya kanker jenis lain.
Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir sekaligus Dokter Konsultan Pita Tosca, dr Ryan Yudistiro, SpKN FANMB PhD, mengatakan bahwa siapapun berisiko terkena kanker tiroid.
Baca juga: Benjolan di Leher Depan, Hati-hati Gejala Kanker Tiroid
Hal itu karena pola gaya hidup yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, kurang berolahraga, dan makan serta minum yang tidak sehat bagi saluran pencernaan.
"Tapi, meski penyakit ini tidak diketahui penyebabnya, bisa dicegah dengan deteksi dini dan juga bisa diobati meski harus konsisten kontrol terus paska terapi nanti," kata Ryan dalam acara Diskusi dan Edukasi Kesehatan Tiroid untuk para Pejuang Tiroid Indonesia oleh Pita Tosca, Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
Cara deteksi dini benjolan tiroid:
1. Berdiri di depan cermin
2. Pandangan di arahkan ke atas, sehingga bagian leher terbuka lebar
3. Lakukan gerakan menelan
4. Perhatikan daerah di bawah jakun
5. Lakukan kembali gerakan menelan, sambil meraba bagian bawah jakun dengan ujung jari-jari kedua tangan
6. Perhatikan kemungkinan adanya pembesaran, atau benjolan yang dapat teraba
7. Konsultasikan ke dokter jika ada yang mencurigakan
8. Perabaan leher sebaiknya dibantu oleh orang lain
Kanker tiroid (thyroid carcinoma) terdiri dari empat jenis yaitu Papiler, Folikuler, Moduler dan Anaplastik. Kanker tiroid papiler adalah yang paling sering ditemui.