Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2020, 10:57 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Korban tewas akibat virus corona Wuhan di China melonjak menjadi 908 orang pada Senin (10/2/2020) ini, dengan total meninggal di seluruh dunia 910 orang.

Hari sebelumnya, tercatat jumlah yang meninggal akibat virus ini di China adalah 811 orang dan total meninggal di seluruh dunia 813 orang.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan pada Minggu (9/2/2020), jumlah kematian akibat virus corona Wuhan sudah melampaui ketika wabah sindrom pernapasan akut (SARS) terjadi pada 2002-2003.

Baca juga: Tahun Lalu, Ahli China Peringatkan Potensi Virus Corona Baru dari Kelelawar

Sementara itu, jumlah total pasien yang positif dinyatakan terinfeksi virus corona Wuhan hingga pagi ini adalah 40.553 kasus. Jumlah korban yang sedang dalam kondisi kritis bertambah menjadi 6.494 orang.

Untuk diketahui, 40.171 di antaranya dialami oleh orang yang tinggal di China, yang sebagian besar berada di Provinsi Hubei dan ibu kotanya Wuhan.

Seorang warga AS menjadi orang asing pertama yang meninggal karena virus ini di China pada 6 Februari. Seorang pria Jepang yang dicurigai memiliki virus corona Wuhan juga meninggal di China pada 8 Februari 2020.

Selain itu, tercatat dua kematian di luar China, yakni satu di Hong Kong dan satu di Filipina.

Setidaknya 27 negara telah mengonfirmasi kasus dan beberapa negara telah mengevakuasi warganya dari Hubei, termasuk Indonesia.

Maskapai besar telah menangguhkan penerbangan ke dan dari China sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran wabah.

Berikut ini adalah update virus corona Wuhan terbaru, Senin (10/2/2020), berdasarkan data yang dipublikasikan https://www.worldometers.info/coronavirus Death Toll and Trends:

  1. China: 40.171 terinfeksi dan 908 meninggal (97 kematian baru)
  2. Jepang: 96 terinfeksi
  3. Singapura: 43 terinfeksi
  4. Thailand: 32 terinfeksi
  5. Hong Kong: 36 terinfeksi dan 1 meninggal
  6. Korea Selatan: 27 terinfeksi
  7. Taiwan: 18 terinfeksi
  8. Australia: 15 terinfeksi
  9. Malaysia: 17 terinfeksi
  10. Jerman: 14 terinfeksi
  11. Vietnam: 14 terinfeksi
  12. Amerika Serikat: 12 terinfeksi
  13. Makau: 10 terinfeksi
  14. Kanada: 7 terinfeksi
  15. Perancis: 11 terinfeksi
  16. Uni Emirat Arab: 7 terinfeksi
  17. Filipina : 3 terinfeksi dan 1 meninggal
  18. Inggris: 4 terinfeksi
  19. Italia: 3 terinfeksi
  20. India: 3 terinfeksi
  21. Rusia: 2 terinfeksi
  22. Finlandia: 1 terinfeksi
  23. Swedia: 1 terinfeksi
  24. Sri Lanka: 1 terinfeksi
  25. Kamboja: 1 terinfeksi
  26. Nepal: 1 terinfeksi
  27. Spanyol: 2 terinfeksi
  28. Belgia: 1 terinfeksi

Kabar baiknya, orang yang dinyatakan sembuh dari virus corona Wuhan pun terus bertambah.

Jika pada Minggu (9/2/2020) tercatat sedikitnya 2.685 orang dinyatakan sembuh dan sehat, pada hari ini angka itu bertambah menjadi 3.324 orang.

Baca juga: Update Virus Corona 9 Februari: 813 Meninggal, Terinfeksi 37.552 Orang

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mempercepat penelitian dan inovasi untuk mengatasi virus corona baru yang kali pertama menyebar dari Kota Wuhan, China.

Berdasarkan siaran berita di situ WHO, Kamis (6/2/2020), WHO mengadakan forum penelitian dan inovasi global untuk memobilisasi aksi tanggap internasional terhadap virus corona baru.

"Memanfaatkan kekuatan sains sangat penting untuk mengendalikan wabah (virus corona) ini," ujar Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Menurut dia, ada alat yang sangat dibutuhkan dan perlu dikembangkan secepat mungkin.

WHO memainkan peran penting dalam koordinasi untuk menyatukan komunitas ilmiah guna mengidentifikasi penelitian utama untuk mengatasi virus ini.

Forum ini akan diselenggarakan pada 11-12 Februari 2020 di Jenewa, di mana akan mempertemukan para ilmuwan dunia dan sejumlah pihak.

Tujuan diselenggarakannya forum ini oleh WHO adalah mengejar penelitian terhadap virus 2019-nCoV guna pengembangan vaksin, terapi, dan diagnostik dari virus corona baru ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kualitas Udara yang Kita Masih Abai

Kualitas Udara yang Kita Masih Abai

Fenomena
Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Fenomena
Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Oh Begitu
Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Fenomena
Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Oh Begitu
Tak Cemari, 'Karat Pintar' Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Tak Cemari, "Karat Pintar" Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Fenomena
Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Fenomena
Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Oh Begitu
Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Oh Begitu
Kabar Buruk, Lebah Berpotensi 'Lenyap' dari Eropa pada 2080

Kabar Buruk, Lebah Berpotensi "Lenyap" dari Eropa pada 2080

Fenomena
Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Oh Begitu
Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Oh Begitu
Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Fenomena
6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

Kita
Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com