KOMPAS.com - Laporan terbaru mengenai virus corona Wuhan mengungkapkan bahwa sebanyak 563 orang telah tewas dan sekitar 27.723 orang terinfeksi secara global.
Laporan ini dimuat https://gisanddata.maps.arcgis.com 2019-nCoV Global Cases by Johns Hopkins CSSE pada Kamis (6/2/2020) pukul 10.00 WIB.
Dari laporan tersebut, artinya dalam kurun waktu 24 jam ada tambahan kasus terinfeksi lebih dari 3.000 orang.
Sementara itu, tercatat jumlah pasien yang dinyatakan sembuh ada 1.128 orang.
Baca juga: Update Virus Corona 5 Februari: 492 Orang Meninggal, 24.552 Kasus di 28 Negara
Virus ini juga terus menyebar ke luar China. Bahkan, pada kasus-kasus yang dicatat di Thailand, Taiwan, Jerman, Vietnam, Jepang, Perancis, dan Amerika Serikat, ada pasien-pasien yang terinfeksi meskipun belum pernah ke China.
Sebelumnya dikabarkan seorang WNI di Singapura dinyatakan positif terinfeksi virus corona Wuhan. Padahal, WNI berjenis kelamin perempuan itu tidak memiliki riwayat perjalanan ke China.
Saat ini, hampir 60 juta orang terkurung di kota-kota China saat para peneliti internasional berlomba untuk mengembangkan vaksin dan menghentikan penyebarannya.
Di laboratorium Inovio di San Diego, ilmuwan menggunakan teknologi DNA baru untuk membuat potensi vaksin. Vaksin tersebut diberi nama sementara "INO-4800" dan rencananya akan diuji coba kepada manusia pada musim panas tahun ini.
"Saat China menyediakan rangkaian DNA virus ini, kami bisa memeriksanya di komputer kami dan merancang vaksinnya dalam tiga jam," kata Kate Broderick, wakil presiden riset dan pengembangan di Inovio Inovio, seperti dilansir BBC, Senin, (3/2/2020).
Selain itu, University of Queensland dan Moderna Inc di Massachusetts yang bekerjasama bekerja sama dengan US National Institute of Allergy and Infectious Diseases juga mempercepat riset mereka untuk menciptakan vaksin virus corona.
Dilansir South China Morning Post (SCMP), China tengah mengajukan paten obat virus corona guna mengambil langkah untuk melindungi warga negaranya.
Institut Virologi Wuhan menyampaikan aplikasi paten telah diajukan pada 21 Januari untuk penggunaan remdesivir.
Remdesivir merupakan obat yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi Gilead Sciences.
Diketahui, obat ini belum disetujui atau dilisensikan di mana saja di dunia, tetapi telah dilarikan ke uji coba di China setelah menunjukkan tanda-tanda penggunaan yang efektif pada pasien virus corona.
Sementara itu, ilmuwan China juga menemukan remdesivir dan klorokuin (obat malaria berusia 80 tahun) yang dinilai efektif dalam studi laboratorium yang bertujuan untuk menggagalkan virus corona.
Suatu lembaga di Wuhan menyebutkan, efek dua obat pada manusia memerlukan tes klinis lebih lanjut.
Kapasitas untuk mendiagnosa pasien di China ditingkatkan.
Diberitakan sebelumnya, 31 lembaga di Wuhan diperlengkapi untuk melakukan pengujian. Kapasitas pengujian ditingkatkan, dari awalnya 200 tes sehari menjadi 4.000 kali.
Penyebaran virus corona Wuhan
Seperti kita tahu, selain China ada puluhan negara lain yang mengonfirmasi adanya kasus virus corona Wuhan. Berikut updatenya hari ini:
1. China - 27.496 terinfeksi dan 561 meninggal
2. India - 3 terinfeksi
3. Filipina - 2 terinfeksi dan 1 meninggal
4. Italia - 2 terinfeksi
5. UEA - 5 terinfeksi
6. Malaysia - 12 terinfeksi
7. Jepang - 22 terinfeksi
8. Korea Selatan - 19 terinfeksi
9. Taiwan - 11 terinfeksi
10. Thailand - 25 terinfeksi
11. Australia - 13 terinfeksi
12. Singapura - 28 terinfeksi
13. Amerika Serikat - 12 terinfeksi
14. Nepal - 1 terinfeksi
15. Kamboja - 1 terinfeksi
16. Kanada - 5 terinfeksi
17. Perancis - 6 terinfeksi
18. Sri Lanka - 1 terinfeksi
19. Vietnam - 8 terinfeksi
20. Jerman - 12 terinfeksi
21. Finlandia - 1 terinfeksi
22. Rusia - 2 terinfeksi
23. Inggris - 2 terinfeksi
24. Spanyol - 1 terinfeksi
25. Swedia - 1 terinfeksi
26. Belgia - 1 terinfeksi
27. Hong Kong - 21 terinfeksi dan 1 meninggal
28. Makau - 10 terinfeksi
Menyusul semakin luasnya wabah virus corona dan penetapan wabah ini sebagai darurat kesehatan global (PHEIC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejumlah negara menerapkan larangan masuk bagi turis China.
Negara-negara tersebut adalah Indonesia, Jepang, Vietnam, Mongolia, Filipina, Amerika Serikat, Kazakhstan, Australia, Korea Selatan, Singapura, Israel, dan Rusia.
Sejumlah negara lainnya juga melakukan pembatasan penerbangan dari dan ke China.
Negara-negara ini termasuk Kanada, Mesir, Pakistan, Rwanda, Perancis, Hong Kong, Italia, Kenya, Maroko, Myanmar, Belanda, Oman, Qatar, Spanyol, Taiwan, Tanzania, Turki, dan Inggris.
Baca juga: Ahli Jelaskan Kapan Vaksin Virus Corona Selesai dan 4 Pertanyaan Lainnya
Penularan virus corona Wuhan
Dilansir dari artikel Sains Kompas.com (31/01/2020), penularan virus ini dapat terjadi melalui banyak cara.
Beberapa di antaranya adalah percikan yang keluar ketika pasien batuk atau bersin, kontak dekat personal dengan menyentuh atau berjabat tangan tanpa pelindung, menyentuh benda yang terdapat virus, kontaminasi feses, dan menyentuh bagian wajah seperti mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan.
Transmisi juga bisa terjadi sebelum gejala virus corona muncul, dan satu kasus dapat menyebabkan penularan hingga dua generasi, yakni orang yang tertular dan menularkannya ke orang lain.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah kasus virus corona di Jerman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.