Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zona Aktif Gempa Masih Berlangsung Sampai Februari, Ini Evaluasi BMKG

Kompas.com - 01/02/2020, 13:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali membuat evaluasi zona aktif gempa bumi tektonik selama sebulan di wilayah Indonesia

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan setiap bulan BMKG membuat evaluasi aktivitas gempa bumi tektonik di sejumlah wilayah.

Aktivitas gempa bumi selama sebulan ini dipetakan menjadi peta aktivitas gempa bulanan atau peta seismisitas bulanan.

"Peta semacam ini perlu disampaikan kepada masyarakat, agar kita semua dapat mengetahui aktivitas gempa yang terjadi setiap bulan di wilayahnya," ujar Daryono, Jumat (31/1/2020).

Baca juga: Hingga Pertengahan Januari 2020, Terjadi 82 Kali Gempa Bumi di NTT

Melalui peta seismisitas tersebut, akan tampak persebaran aktivitas gempa bumi sepanjang bulan Januari lalu.

Selain itu, akan diketahui juga adanya kluster atau gerombolan sebaran pusat-pusat gempa tektonik di beberapa wilayah.

"Sekalipun aktivitas gempa hanya magnitudo kecil kurang dari 5,0 tetap perlu kita monitoring pergerakannya," jelas Daryono.

Ia mencontohkan, kluster aktivitas gempa-gempa kecil atau zona aktif yang ada pada bulan Januari 2020.

Baca juga: BMKG: Sulawesi Utara Diguncang Gempa M 6,6, Kawasan Ini Memang Rawan

Kluster-kluster tersebut diperkirakan masih bisa terjadi sampai bulan Februari.

"Akan tetapi, bisa jadi ada kluster yang berubah tidak aktif atau bergeser ke zona lain," sambung dia.

Pergeseran zona aktif dari waktu ke waktu, kata Daryono, adalah dinamika aktivitas gempa tektonik di Indonesia. Menurutnya, ini wajar karena wilayah Indonesia memiliki sumber gempa yang cukup banyak.

Sepanjang Januari, berikut klaster gempa kecil yang terjadi di delapan wilayah di Indonesia:

  1. Nias, Simeulue
  2. Bengkulu, Jawa Barat
  3. Bali, Lombok, Sumba
  4. Gorontalo
  5. Laut Maluku
  6. Ambon
  7. Banda
  8. Mamberamo Papua.

"Dari klaster aktivitas gempa ini kita dapat mengetahui adanya zona aktif yang masih bertahan," kata Daryono.

Di antaranya seperti yang terjadi di Lombok, Ambon, dan Mamberamo. Kendati demikian, ada zona aktif yang cepat berakhir tanpa terjadi gempa kuat.

Daryono menegaskan peta zona aktif adalah laporan aktivitas gempa bulanan. Peta ini dilaporkan BMKG, sebagai bagian tugasnya dalam melakukan monitoring gempa di wilayah Indonesia.

Evaluasi bulanan terhadap aktivitas gempa bumi tektonik di Indonesia menjadi bagian dari tugas BMKG dalam memberikan informasi gempa bumi.

Selain itu, melalui paparan tersebut diharapkan dapat mengedukasi masyarakat terkait aktivitas gempa bumi di Indonesia.

"Peta zona aktif bukanlah prediksi gempa bumi, sehingga masyarakat tidak perlu takut dan khawatir," sambung Daryono.

Baca juga: BMKG: 518 Gempa Terjadi Sepanjang Januari 2020

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau