KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) hingga saat ini masih belum mengeluarkan pernyataan kasus virus Corona (2019-nCoV) di Wuhan, China menjadi ancaman atau public health emergency.
Hal ini menjadi perdebatan banyak kalangan dan pemangku kebijakan di berbagai negara.
Namun, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Dr Anung Sugihantono, menganggap hal ini menjadi wajar saja dilakukan WHO.
"Direktur jenderal WHO telah tiga hari melakukan rapat terkait persoalan ini, tapi tidak mengeluarkan bahwa ini (kasus virus Corona) sebagai public health emergency," kata Anung, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (27/1/2020).
Baca juga: WHO Akui Salah Nilai Risiko Virus Corona Wuhan
Dalam rapat tersebut, perbandingan anggota rapat yang menyetujui dan tidak menyetujui pengesahan ancaman darurat kesehatan itu adalah 50:50.
Bukan tanpa sebab, kata Anung, WHO belum memutuskan dan mengesahkan kasus virus Corona dari Wuhan ini menjadi ancaman kesehatan masyarakat dunia. Hingga saat ini, penyelidikan yang dilakukan terkait penyebab kasus, penularan dan juga kematian yang ada masih terus dalam penyelidikan lebih lanjut oleh WHO.
Sebanyak 56 pasien virus corona yang meninggal dunia hingga (26/1/2020), dijelaskan oleh Anung, penyebab kematiannya juga belum pasti.
Kendati angka kejadian dan kematian di China saat ini memang banyak, namun banyak juga di antara mereka yang memang memiliki penyakit penyerta lainnya.
Jika seseorang memiliki penyakit penyerta, maka penyakit tersebut juga harus diselidiki lebih jauh lagi. Sebab, apakah virus corona dapat menjadi penyebab utama kematian atau faktor risiko yang memperbesar dampak dari penyakit penyerta yang dimiliki pasien tersebut.
"Saya tidak berani mengatakan kalau mereka (pasien virus corona yang meninggal) itu karena penyakit penyerta," ujarnya.
Tetapi memang bisa saja terjadi, makanya Kemenkes juga akan terus mendukung WHO dalam penanganan kasus ini, berdasarkan pertimbangan dan data hasil observasi keseluruhan nantinya.
Baca juga: Mana yang Lebih Berbahaya: Virus Corona Wuhan, SARS, atau MERS?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.