KOMPAS.com - Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, disebut-sebut sebagai kota zombi dengan viralnya video warga setempat yang berjatuhan akibat terserang virus corona (2019-nCoV).
Karena kejadian tersebut, masyarakat Wuhan diisolasi dan tidak boleh keluar kota. Masyarakat dari wilayah lain pun dilarang memasuki Wuhan.
Update terakhir hari ini, Selasa (28/1/2020), dikutip dari CNN, 82 orang telah meninggal dunia karena virus corona tersebut.
Berkaitan dengan Wuhan sebagai kota zombi, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Dr Anung Sugihantono, pun angkat bicara.
Baca juga: Pasien Terinfeksi Bisa Menularkan Virus Corona Wuhan ke 2-3 Orang Lain
Anung mengatakan, saat ini Wuhan terbilang sepi. Namun, bukan berarti kota itu mati dan tidak ada aktivitas apa pun.
"Kondisi di Wuhan saat ini memang mengkhawatirkan. Namun, masyarakat masih melakukan aktivitas fisik di sana (Wuhan). Tapi, tidak ada masyarakat yang keluar masuk ke wilayah itu," kata Anung di Gedung Kemenkes RI, Senin (27/1/2020).
Kota Wuhan diisolasi adalah upaya untuk mencegah penularan infeksi virus yang lebih besar lagi.
Anung menegaskan, semua jenis virus sangat mudah menginfeksi tubuh. Tak cuma virus corona Wuhan 2019-nCoV.
Biasanya, virus mudah menginfeksi jika imunitas atau sistem kekebalan tubuh sedang turun, atau dalam keadaan tidak sehat.
Jika virus sudah menginfeksi tubuh, seseorang dapat jatuh sakit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.