Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Terinfeksi Bisa Menularkan Virus Corona Wuhan ke 2-3 Orang Lain

Kompas.com - 28/01/2020, 10:23 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Virus corona jenis baru (2019-nCoV) dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Temuan terbaru menyebut, penularan sudah terjadi sebelum seseorang menyadari gejalanya.

Menteri Kesehatan Nasional China (NHC) Ma Xiaowei mengatakan, penularan virus corona 2019-nCoV dapat terjadi selama masa inkubasi.

Masa inkubasi dapat berlangsung selama 14 hari. Untuk diketahui, masa inkubasi adalah periode yang berlangsung antara pajanan terhadap patogen, hingga gejala pertama kali muncul.

Dalam konferensi pers pada Minggu (26/1/2020), Ma mengatakan bahwa orang yang asimtomatik (pasien tidak menyadari gejala apapun) juga dapat menularkan dan menyebarkan virus corona ke orang lain.

Baca juga: Kemenkes: Pakaian dan Makanan Impor Bukan Media Penyebar Virus Corona

Hal ini yang juga membuat virus corona sulit dihentikan penyebarannya.

"Saat ini laju perkembangan epidemi sangat cepat. Saya khawatir ini akan berlangsung selama beberapa waktu dan jumlahnya terus meningkat," ungkapnya seperti dilansir Business Insider, Minggu (26/1/2020).

Satu orang menginfeksi 2-3 orang lain

Sementara itu, tim ahli dari Imperial College London menemukan, seorang yang memiliki virus corona dalam tubuhnya dapat menularkan ke 2-3 orang lain.

Analisis tersebut berdasar perhitungan jumlah wabah awal di Wuhan dan pemodelan komputasi lintasan epidemi yang potensial.

Jika perhitungan ini benar, langkah-langkah pengendalian harus dapat memblokir lebih dari 60 persen transmisi agar efektif mengendalikan wabah 2019-nCoV.

Hal ini diyakini tim ahli Imperial College sangat mungkin dilakukan. Pasalnya, berdasar pengalaman menghadapi wabah corona SARS dan MERS.

Kemudian apakah transmisi wabah berlanjut, hal ini tergantung pada efektivitas langkah-langkah pengendalian virus corona yang diterapkan di China dan daerah yang terkena dampak.

Dengan belum adanya obat dan vaksin antivirus, kontrol bergantung penuh pada detekti dan isolasi kasus.

"Identifikasi dan pengujian kasus-kasus potensial perlu dilakukan seluas mungkin, termasuk melakukan identifikasi, pengujian, dan isolasi kasus-kasus yang diduga hanya memiliki penyakit ringan sampai sedang (misalnya influenza)," tulis ahli dalam laporannya di laman resmi Imperial College London.

Baca juga: Lawan Corona, Kemenkes Akan Periksa Penumpang China di Pesawat dan Kapal

Tentang virus corona Wuhan

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau