Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Cara Identifikasi Virus Corona Wuhan pada Pasien Suspek?

Di Indonesia, sebelumnya ada beberapa orang diduga terjangkit virus cornan, seperti tiga turis China dan Meksiko di Bali, satu warga Jambi, satu warga Jakarta, dan seorang turis China di Sorong.

Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, semuanya negatif mengidap virus corona Wuhan atau Novel coronavirus (2019-nCoV).

Lantas seperti apa penanganan yang sejauh ini dilakukan kepada orang yang diduga tersebut, guna mencari tahu orang yang bersangkutan positif atau negatif mengidap virus corona.

Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P (K) mengatakan, dalam tatalaksana medis untuk pemeriksaan virus corona yang dilakukan adalah pemeriksaan usap atau swab tenggorokan dan Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Dilakukan swab tenggorok untuk pemeriksaan virus nCoV. Pengobatan lain suportif saja berdasarkan gejala," kata Erlina dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Apa itu swab tenggorokan?

Untuk diketahui, swab tenggorokan adalah teknik pemeriksaan yang dilakukan untuk mengidentifikasi organisme yang dapat menyebabkan infeksi di tenggorokan.

Biasanya swab tenggorokan diambil pada daerah posterior daring dan permukaan tonsil orang terkait.

Pada umumnya, bakteri yang paling banyak ditemukan saat swab tenggorokan adalah Streptococcus viridans, Branchamella catarrhalis, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus E-hemolyticus, dan Streptococcus non-hemolytycus.

Selain itu, virus corona juga sering disebut sebagai salah satu jenis dari penyakit pneumonia.

Apa itu PCR?

Tidak hanya itu, terhadap mereka yang diduga terinfeksi virus corona, juga akan dilakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Dijelaskan oleh Erlina, sederhananya PCR merupakan pemeriksaan DNA untuk mengidentifikasikan virus.

PCR adalah suatu metode pemeriksaan yang prinsip kerjanya memperbanyak (amplification) DNA invitro secara enzimatis.

Tehnik PCR telah dikembangkan untuk diagnosis berbagai penyakit infeksi, seperti Hepatitis, HIV, Human Papillomavirus, dan untuk mendeteksi M. Tuberculosis.

Lewat pemeriksaan DNA melalui teknik PCR, hingga saat ini orang yang diduga terjangkit virus corona di Indonesia - baik Warga Negara Indonesia dan turis di Indonesia - hasilnya negatif dari virus nCoV.

"Tidak ada yang positif (virus nCoV) di Indonesia. Sepertinya baru ada yang diobservasi, tidak ada suspect (diduga terinfeksi)," ujarnya.

https://sains.kompas.com/read/2020/01/27/173100423/bagaimana-cara-identifikasi-virus-corona-wuhan-pada-pasien-suspek-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke