KOMPAS.com - Virus corona atau pneumonia Wuhan, yang secara resmi disebut 2019-nCoV, telah menewaskan sedikitnya 17 orang dan menginfeksi sekitar 554 orang di China hingga Rabu (22/1/2020).
Selain China, virus ini pun telah menyebar ke negara lain termasuk Makau, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Singapura, Filipina, Australia, hingga Amerika Serikat.
Hingga saat ini para ilmuwan masih berjuang memahami virus corona Wuhan yang dikonfirmasi dapat ditularkan antar-manusia tersebut.
Kini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah merilis panduan untuk tenaga medis profesional terkait gejala yang muncul akibat virus 2019-nCoV.
Baca juga: Wabah Virus Corona, Sudah Terdeteksi di Mana Saja?
Dilansir Science Alert, Rabu (22/1/2020), ada beberapa gejala yang menunjukkan seseorang berisiko tertular virus corona Wuhan, di antaranya:
1. Demam dan muncul gejala penyakit pernapasan seperti batuk atau sesak setelah perjalanan dari Wuhan.
2. Demam atau muncul gejala penyakit pernapasan seperti batuk atau sesak setelah melakukan "kontak dekat" selama dua minggu terakhir dengan seseorang yang positif tertular virus corona Wuhan.
"Kontak dekat" yang dimaksud CDC adalah berada di jarak sekitar 1,8 meter, berada di dalam ruangan atau area perawatan yang sama dengan orang dengan virus corona dalam jangka waktu lama dan tidak menggunakan pakaian pelindung yang sesuai.
"Kontak dekat" juga dapat didefinisikan memiliki kontak langsung dengan sekresi infeksius dari seseorang dengan virus tanpa pakaian pelindung.
CDC mengatakan, kontak dekat mencakup merawat, tinggal bersama, menjenguk, dan berbagi ruangan dengan orang yang terkena virus corona.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.