Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Virus Corona di China, dari Pasar hingga Korea Selatan

Kompas.com - 21/01/2020, 18:33 WIB
Amalia Zhahrina,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan Kejadian Luar Biasa, karena sebuah virus misterius yang merebak di China yang kemudian diketahui sebagai virus corona.

Penyebaran virus ini sangat cepat dan meluas tidak hanya di China, tetapi juga sudah menyebar ke sejumlah negara.

Lantas, seperti apa kronologi penyebaran virus corona yang awalnya ditemukan di sebuah pasar di China?

1. Puluhan orang terinfeksi virus misterius

Kejadian ini bermula di kota Wuhan, di mana 27 orang dilaporkan menderita penyakit mirip pneumonia, demam, kesulitan bernafas, dan paru-paru yang tidak normal.

Baca juga: Virus Misterius Baru Merebak di China, Diperkirakan Infeksi 1.700 Orang

Diduga kasus penularan ini terjadi sekitar 8 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020, jumlahnya terus meningkat hingga menjangkit 59 orang.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, penyebaran virus ini berawal dari salah satu pasar makanan laut di Kota Wuhan.

Selain makanan dan hewan laut, pasar ini juga menjual kelinci, ular, dan unggas lainnya.

Oleh karena itu, awalnya para ahli menduga virus ini berkaitan dengan kasus SARS dan MERS yang pernah mewabah di Arab Saudi dan China.

Baca juga: Virus Corona China: Menular Antar-manusia, Tenaga Medis Terdampak

SARS merupakan virus yang berasal dari kucing luwak, sedangkan MERS merupakan virus yang berasal dari unta.

"Apa yang terjadi di sana, di daerah tertentu di China di pasar makanan laut, dan pada titik ini tampaknya penularannya dari hewan ke manusia," Nikhil Bhayani, seorang dokter penyakit menular dengan Texas Health Resources, seperti dilansir Healthline (17/01/2020).

2. WHO menyebut virus Novel coronavirus 

China melaporkan kasus dari virus misterius ini pada 5 Januari 2020. Virus tersebut telah menginfeksi 41 orang, satu orang dinyatakan meninggal dunia.

Dilansir dari LiveScience (15/01/2020), WHO akhirnya mengidentifikasikan virus misterius ini menjadi virus baru yang bernama Novel coronavirus atau dikenal dengan 2019-nCoV.

Virus ini berjenis Zoonozis, ditularkan dari hewan ke manusia.

Namun, virus ini masih menjadi misteri karena para ahli belum menemukan dan memastikan hewan mana yang menjadi sumber penyakit di pasar makanan laut tersebut, sehingga investigasi mengenai hewan penular nCoV ini terus berlanjut.

Gejala umum yang ditimbulkan akibat infeksi coronavirus yaitu demam, batuk, dan kesulitan bernafas.

Jika kasus yang dialami sudah parah, virus ini dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernafasan akut, kegagalan ginjal bahkan kematian.

Baca juga: Cegah Virus Corona China, Terawan Imbau Masyarakat Lakukan Ini

3. Virus corona sampai ke Thailand dan Jepang

Untuk pertama kalinya, pada 13 Januari 2020, kasus virus corona yang terjadi di luar China ditemukan di Thailand.

Temuan ini berasal dari seorang warga negara China yang sedang berpergian di negara tersebut.

Setelah itu, dikabarkan pada 16 Januari lalu, seorang pria berkewarganegaraan China yang tinggal di daerah Jepang juga dinyatakan positif terkena virus corona.

Kabarnya, dia sudah pulih dan dikembalikan dari rumah sakit pada minggu lalu.

Baca juga: Mengenal Wabah Virus Corona China dan Cara Mencegahnya

"Ini adalah kasus kedua yang dikonfirmasi 2019-nCoV yang telah terdeteksi di luar China, setelah konfirmasi kasus di Thailand pada 13 Januari," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Healthline (17/01/2020).

4. Virus menyebar lewat kontak antar manusia

Namun, kasus virus corona yang dialami pria di Jepang ini menyisakan tanda besar bagi para ilmuwan.

Sebab, dia diketahui tidak pernah mengunjungi pasar makanan laut di Wuhan, sehingga Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular (CIDRAP) menduga ia melakukan kontak orang-orang dengan pneumonia saat berada di Wuhan.

Oleh karena itu, CIDRAP menekankan bahwa kemungkinan penularan penyakit ini bukan hanya dari hewan, melainkan dari manusia ke manusia. Tetapi penyataan tersebut belum dipastikan dan masih diselidiki.

5. Sekitar 1.700 kasus virus corona di China

Pada 17 Januari 2020, situs resmi Imperial College London sebelum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah mencatat, terdapat 1.700 kasus virus corona di China setelah melakukan perhitungan rinci.

"Masyarakat harus mempertimbangkan secara lebih serius tentang kemungkinan adanya penularan dari manusia ke manusia daripada yang mereka yakini," ujar Profesor Neil Ferguson, ilmuwan wabah penyakit.

6. Infeksi virus corona sampai ke Korea Selatan

Pada 19 Januari 2020, di Korea Selatan, seorang perempuan China juga diduga terkena virus corona. Ia tengah menjalani perawatan secara isolasi setelah berkunjung dua kali ke Wuhan bulan lalu.

Namun, belum terkonfirmasi apakah perempuan tersebut positif terinfeksi virus yang sama dengan kasus di Wuhan.

Baca juga: Virus Corona China Belum Ada Pencegahannya, Ini Saran Dokter

7. Mulai menyebar ke beberapa daerah di China

Dilansir dari ChannelNewAsia, pada 20 Januari 2020, China kembali melaporkan kematian dan 139 kasus akibat virus corona. 

Pejabat di sana mengkonfirmasi virus itu telah terdeteksi di Beijing dan provinsi Guangdong.

Pemerintah China mengkonfirmasi bahwa virus corona dapat menular dari manusia ke manusia. Hal ini tentu berbahaya karena dapat mempercepat penyebaran virus.

Namun, para ahli tidak dapat memprediksi bagaimana situasi akan berkembang karena terlalu dini untuk memberikan prediksi.

"Kami masih dalam tahap awal wabah. Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan otoritas China dan sejumlah ahli untuk mengabarkan perkembangan ke dunia," kata Dr Mike Turner, Direktur Sains Wellcome dalam sebuah pernyataan, Selasa (21/1/2020).

Baca juga: 4 Fakta Terbaru Virus Corona nan Mematikan Asal China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com