KOMPAS.com - Para ilmuwan menyebutkan gempa bumi di Mentawai 2010 menjadi peristiwa yang jarang terjadi, tetapi mematikan dan perlu diwaspadai.
Ahli tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko mengatakan gempa tsunami di Mentawai pada 2010, bertipe gempa lambat dan menyebabkan terjadinya tsunami.
"Tsunami itu berkategori tsunami earthquake (gempa bumi tsunami)," kata Widjo, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/1/2020).
Baca juga: Kenapa Gempa dan Tsunami Mentawai 2010 Langka, Begini Penjelasan Ahli
Berdasarkan beberapa publikasi, kata Widji, gempa bumi tsunami kategori ini di Indonesia cukup banyak terjadi. Namun, biasanya hanya disebut masyarakat dengan tsunami saja.
Di antaranya Tsunami Simeulue (1907), Tsunami Banyuwangi (1994), Tsunami Aceh (2004), Tsunami Pangandaran (2006) dan Tsunami Mentawai (2010).
Lantas, penyataan ini menimbulkan pertanyaan dasar, apa yang bisa dipelajari dan bagaimana antisipasi di masa yang akan datang dari gempa bumi tsunami di Mentawai 2010?
Widjo menegaskan tentu ada pembelajaran yang bisa diambil dari peristiwa terjadinya gempa bumi magnitudo kecil, tetapi dapat menyebabkan tsunami dan menewaskan ratusan orang di sana.
Baca juga: Memahami Gempa Pembuka Lewat Lindu di Nias Selatan dan Mentawai
1. Tetap waspada dengan gempa bekekuatan kecil sekalipun
Sejak saat itu, disadari bahwa meski gempa bumi yang getarannya dapat dirasakan hanya pelan saja, tetapi ternyata dapat mengakibatkan tsunami yang besar.
Bahkan ketika itu air laut tsunami lebih dari 11 meter tingginya, serta dengan waktu tiba yang sangat singkat yaitu lima menit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.