Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2020, 13:33 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Gempa bumi tsunami di Mentawai pada 2010 oleh para ilmuwan dianggap menjadi peristiwa yang jarang terjadi.

Dijelaskan oleh Dosen dan Peneliti di Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, Gayatri, gempa bumi dan tsunami di Mentawai berkaitan dengan besaran gempa dan dampaknya.

"Maksudnya, jarang terjadi itu adalah gempa dengan magnitude tidak terlalu besar tapi menyebabkan tsunami, jarang terjadi di mana pun di dunia," kata Gayatri kepada Kompas.com, Rabu (15/1/2020).

Pada umumnya, kata dia, gempa yang dapat menyebabkan tsunami merupakan gempa dengan magnitudo besar yaitu sekitar M=9 atau lebih dari itu.

Baca juga: Memahami Gempa Pembuka Lewat Lindu di Nias Selatan dan Mentawai

Diakui dia, jarang sekali gempa dengan magnitudo sedang seperti di Mentawai tahun 2010 dengan M 7,8 akan diikuti oleh peristiwa tsunami.

Sehingga gempa dan tsunami pada waktu itu disebut sebagai rare events atau jarang terjadi.

Masih menurut Gayatri, kejadian itu bisa terjadi karena gempa yang terjadi pada saat itu mengenai sedimen yang lunak (endapan dasar laut) yang tebal bawah laut di daerah tersebut, sehingga energi gempa mampu menggerakkan massa batuan yang lebih besar pada sedimen bawah air tersebut.

"Akibatnya, terjadi gangguan signifikan pada tubuh air, dan terjadilah tsunami," kata dia.

Kenapa gempa bumi tsunami sulit terasa getarannya?

Menjawab hal itu, Gayatri menekankan gempa bumi yang dapat menyebabkan getaran terasa atau tidak, bukan hanya dari faktor besaran magnitudonya saja.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Bumi Terjang Mentawai, Ratusan Orang Meninggal

Melainkan juga ditentukan oleh jarak jauh atau dekatnya dari sumber gempa, dan juga tipe batuan atau sedimen di bawah wilayah kejadian tersebut seperti apa.

Jenis batuan atau endapan bisa memperkuat atau meredam efek goncangan akibat perambatan gelombang gempa.

"Gempa magnitudo kecil pun kalau sumbernya dekat dengan kita akan terasa," ujarnya.

Dicontohkan oleh Gayatri yaitu gempa dengan M 4 terjadi di darat, dan hiposenternya dangkal, seperti yang terjadi di Banjarnegara tahun 2018 lalu, akan terasa dengan kuat dan efek guncangan juga besar di daerah sekitar episenter.

Sementara itu, gempa yang lebih besar dengan magnitudo mencapai 5 hingga 6 yang terjadi jauh di lepas pantai, bisa jadi tidak terasa oleh kita yang tinggal di daratan.

Selain skala magnitudo, juga dipakai skala intensitas atau modified mercali intensity (MMI).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Oh Begitu
Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Fenomena
Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com