Bernard berhasil melakukan transplantasi jantung manusia yang pertama kalinya di Rumah Sakit Groote Schur di Cape Tows, Afrika Selatan.
Kendati demikian, sepanjang perjalanan teknologi transplantasi organ, bukan berarti tidak pernah ada persoalan.
Baca juga: 3 Desember 1967, Kisah Operasi Transplantasi Jantung Pertama di Dunia
Persoalan teknis terkait penanaman organ telah dapat di atasi pada awal abad ini.
Masalah utama yakni kecenderungan sistem kekebalan tubuh penerima donor, saat organ asing ditanamkan. Secara alami, tubuh akan merespon berbagai penolakan.
Untuk mencegah hal itu, pasien diberi obat kuat untuk menekan seluruh sistem kekebalan tubuh mereka yang pada akhirnya dapat membuat tubuh rentan pada infeksi.
Baru pada 1978, obat imunosupresif yakni Cyclosporin diperkenalkan untuk mengendalikan berbagai masalah setelah prosedur transplantasi.
Baca juga: Lewis Hamilton Diduga Transplantasi Rambut
Sejak itu, perkembangan pengobatan transplantasi organ tumbuh pesat. Ada berbagai faktor yang membuat prosedur ini semakin diminati/
Di antaranya populasi umum, pertumbuhan dan perluasan populasi lansia telah menyebabkan meningkatnya permintaan jaringan dan organ yang disumbangkan.
Saat ini, diperkirakan ada 600.000 orang Amerika mendapat manfaat dari beberapa transplantasi organ setiap tahunnya.
Walaupun ini hal yang mengesankan, namun tidak sedikit pasien yang meninggal karena menunggu pendonor organ vital dan kurangnya transplantasi jaringan.
Baca juga: Kisah Bayi Rebecca, Terima Transplantasi Jantung Tepat di Ultah ke 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.