Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Bayi di Amerika Lahir dari Rahim Transplantasi Donor Mati

Kompas.com - 13/01/2020, 14:10 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Seorang bayi di Amerika Serikat lahir dalam kondisi sehat dari rahim transplantasi donr mati.

Kabar tersebut disampaikan para peneliti dari Penn Medicine di Philladephia.

Melansir The Independent, Senin (13/1/2020), bayi tersebut lahir dari seorang perempuan bernama Jennifer Gobrecht.

Saat Gobrecht berusia 17 tahun, dokter mengatakan dia tidak akan pernah mengandung anaknya sendiri.

Baca juga: Ahli Klaim Transplantasi Kepala Manusia Bisa Dilakukan pada 2030

Bayi yang dilahirkan perempuan yang kini berusia 33 tahun itu, dilahirkan dengan kondisi bawaan, sindrom Mayer Rokitansky Kuster Hauser.

Artinya, bayi dilahirkan dengan ovarium, tetapi tanpa rahim.

Transplantasi rahim merupakan proses yang cukup baru di dunia kesehatan reproduksi. Metode ini dapat membantu perempuan yang memiliki kondisi infertilitas faktor rahim.

Kondisi tersebut memungkinkan seseorang mengharuskan rahimnya diangkat atau adanya kerusakan pada rahim.

Menurut Penn Medicine, sekitar lima persen perempuan usia reproduksi di seluruh dunia dapat mengalaminya.

Baca juga: Mengenal Sosok Ibnu Rahim yang Dulu Main Sinetron Madun, Kini Jadi Pengedar Narkoba

"Bagi perempuan dengan infertilitas faktor rahim, transplantasi rahim dapat menjadi cara baru untuk menjadi orang tua, di luar adopsi," ujar asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Perelman School of Medicine di Universitas Pennsylvania Dr Kahthleen O'Neil.

Manfaat donor mati

Menurut para peneliti Penn Medicine, ada 70 transplantasi rahim yang dilakukan di seluruh dunia, namun sebagian besar fokus pada donor hidup.

Sedangkan di Amerika Serikat, ada enam kasus donor hidup.

Pada 2017, perempuan pertama yang menerima rahim dari donor yang sudah meninggal, melahirkan bayi perempuan dengan bobot enam pon di Brasil.

Bayi itu lahir pada musim panas lalu dan Klinik Cleveland mengumumkan sebagai kelahiran bayi pertama di Amerika Serikat dari rahim transplantasi donor yang telah meninggal dunia.

Dr Paige Porrett, asisten profesor bedah tranplantasi di Rumah Sakit Universitas Pennsylvania mengatakan keuntungan utama menggunakan donor yang telah meninggal.

Baca juga: 3 Desember 1967, Kisah Operasi Transplantasi Jantung Pertama di Dunia

Dokter dapat mengambil lebih banyak pembuluh darah yang melekat pada organ yang dapat digunakan selama prosedur dilakukan.

"Dengan menggunakan donor yang sudah meninggal dapat menghilangkan risiko pembedahan yang tidak perlu diderita pasien yang hidup untuk disumbangkan," kata Dr Porrett.

Kendati demikian, terlepas dengan cara ini, ada lebih dari 80 perempuan yang menawarkan untuk menyumbangkan rahimnya.

Adapun total biaya prosedur operasi transplantasi ini tidak diketahui. Menurut Dr O'Neil, rumah sakit membayar untuk lima kasus dalam prosedur transplantasi rahim.

Dia memperkirakan prosedur serupa bisa menelan biaya hingga 60.000 dolar AS atau sekitar 46.000 pound sterling di Inggris.

Bahkan, biaya prosesdur transplantasi bisa mencapai 200.000 dolar di Baylor University Medical Center di Dallas yang juga melakukan prosedur itu.

Baca juga: Kali Pertama di AS, Bayi Lahir dari Hasil Transplantasi Rahim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Oh Begitu
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fenomena
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Kita
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Oh Begitu
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Oh Begitu
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Fenomena
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Oh Begitu
Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkan Amandel? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkan Amandel? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau