KOMPAS.COM - Seorang mantan ahli bedah saraf National Health Service (NHS) mengatakan transplantasi atau cangkok kepala manusia akan bisa dilakukan dalam satu dekade mendatang. Ia menganggap dirinya dapat memindahkan kesadaran seseorang ke tubuh lain.
Bruce Mathew, mantan pemimpin klinis untuk bedah saraf di Hull University Teaching Hospitals NHS Trust bekerja sama dengan pendiri Institute of Futurology Michael Lee, sedang mengerjakan sebuah novel fiksi ilmiah.
Dia menjelaskan, dalam proses transplantasi kepala seseorang, ahli bedah juga harus memindahkan seluruh sumsum tulang belakang mereka ke tubuh lain. Hingga saat ini, metode tersebut dinilai konyol.
Namun, Hull yang sudah berusia 63 tahun menegaskan bahwa sangat memungkinkan untuk memasang kembali seluruh sumsum tulang belakang dan kepala ke badan lain sebelum 2030 seiring kemajuan dalam bedah saraf, robotika, dan transplantasi sel induk.
“Awalnya niat kami adalah untuk bertukar pikiran tentang ide dan itu tampak agak konyol, tetapi kemudian saya menyadari, sebenarnya itu tidak (konyol). Jika Anda mentransplantasikan otak dan menyatukan otak dan sumsum tulang belakang, itu sebenarnya bukan tidak mungkin," ujarnya kepada The Telegraph.
“Tali tulang belakang adalah hal yang paling dalam yang bisa dibayangkan. Anda perlu menjaga otak terhubung ke sumsum tulang belakang. Gagasan bahwa Anda memotong belahan tulang belakang itu benar-benar menggelikan,” sambungnya seperti dilansir Independent (22/12/2019).
Baca juga: Diklaim Lebih Aman, Ginjal untuk Cangkok Dikirim dengan Drone
Salah satu ilmuwan yang lebih terkenal di bidang transplantasi kepala, Sergio Canavero, pada 2017 mengklaim telah melakukan transplantasi yang sukses pada mayat manusia berdasarkan metode pemutaran sumsum tulang belakang di pangkal leher.
Dia mengklaim stimulasi listrik membuktikan itu berhasil. Tetapi ilmuwan lain mengkritik klaim itu dan menunjuk klaim keberhasilannya sebelumnya dengan seekor monyet, yang tidak pernah sadar kembali dan akan tetap lumpuh jika melakukannya.
Menurut Mathew, menjaga sumsum tulang belakang agar tetap utuh memang menakutkan, namun ia percaya hal tersebut akan berhasil dengan teknologi modern zaman sekarang.
“Saat ini, Anda dapat menghubungkan satu atau dua saraf. Tetapi dengan robot dan kecerdasan buatan, kami akan segera dapat melakukan 200 saraf. Anda akan melepas semua tulang belakang, sehingga Anda bisa jatuh di seluruh otak dan sumsum tulang belakang dan sacral lumbar ke dalam tubuh baru," tutur Mathew.
Menurutnya, sangat sulit untuk mengeluarkan dura (selaput pelindung sumsum tulang belakang) utuh tanpa membuat lubang di dalamnya.
"Itu akan mengambil sejumlah kemajuan dan langkah-langkah tambahan, tetapi itu mungkin akan terjadi dalam 10 tahun ke depan," sambungnya.
Mathew mengatakan kepada The Telegraph bahwa masih ada keraguan apakah kepala dan tulang belakang dapat dibuat supaya berhasil diintegrasikan dengan begitu banyak DNA orang lain.
Namun dia percaya transplantasi sel induk dapat digunakan untuk mencegah penolakan.
"Anda akan mengambil DNA dari otak dan sumsum tulang belakang yang sebenarnya. Jadi seperti donor sumsum tulang, dan Anda akan menyingkirkan DNA donor dan kemudian menjajahnya dengan orang yang menerima mayat," katanya kepada surat kabar itu.
Baca juga: Pria Ini Terima Cangkok Jantung Setelah 555 Hari Hidup Tanpa Jantung
“Maksud saya ada masalah besar, tetapi itu mungkin. Dan Anda harus ingat bahwa Anda memiliki ribuan orang dalam pembekuan yang dalam, sering kali hanya kepala, dan perusahaan yang benar-benar percaya suatu hari nanti Anda dapat membangkitkan mereka dari kematian, menyembuhkan mereka dari penyakit, dan memberi mereka tubuh baru. Sebagai perbandingan, apa yang saya usulkan cukup konservatif,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.