KOMPAS.com -- Memiliki kesempatan menggendong buah hati tidak bisa dirasakan semua orang. Tanpa uterus atau rahim, kehamilan tak bisa terjadi.
Namun, percobaan medis selalu bergerak maju dan berusaha mewujudkan kehamilan bagi siapa pun yang menginginkannya. Salah satu terobosan yang terbaru adalah transplantasi rahim.
Berbeda dengan transplantasi lainnya, transplantasi rahim tidak ditujukan untuk ditanam permanen pada tubuh ibu. Telur hasil fertilisasi in vitro atau bayi tabung dipindahkan ke rahim. Lalu, setelah bayi lahir rahim juga harus dikeluarkan melalui operasi.
Oleh karena itu, pasien tak perlu mengonsumsi obat yang menekan sistem kekebalan tubuh seumur hidup.
Seperti dilansir dari The Washigton Post pada Mingu (3/12/2017), transplantasi rahim sudah dilakukan pada 2014. Kala itu, dokter Swedia berhasil melahirkan bayi hasil transplantasi rahim yang memiliki berat 1,77 kg.
Baca Juga: Ilmuwan Ciptakan Rahim Plastik untuk Mengubah Nasib Bayi Prematur
Kabar lahirnya bayi dari hasil transplantasi rahim ini membuat banyak wanita bahagia dan berharap.
Belajar dari keberhasilan tersebut, dokter di Univeritas Baylor mereplikasi dan memperluas batasan prosedur operasi, seperti menggunakan rahim yang bukan berasal dari anggota keluarga dan dalam beberapa kasus, menggunakan organ yang berasal dari mayat.
"Untuk membuat bidang ini tumbuh dan berkembang agar bisa digunakan lebih banyak perempuan, maka ia harus direproduksi," kata Liza Johannesson, ahli bedah transplantasi rahim yang meninggalkan tim Swedia untuk bergabung dengan kelompok Baylor.
"Ini adalah proses yang sangat menyenangkan. Saya telah melihat begitu banyak kelahiran dan membantu melahirkan begitu banyak bayi, tapi ini yang sangat spesial," ujar Liza.
Uji klinis Baylor dirancang untuk 10 perempuan. Hingga kini, delapan ibu muda baru telah menjalani operasi transplantasi rahim.
Baca Juga: Ibu Hamil Hampir Mati karena Kaki Janinnya Keluar dari Rahim, Umumkah?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.