Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapatkah Gaya Hidup Minimalis Bantu Selamatkan Bumi?

Kompas.com - 13/01/2020, 08:16 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

Hal yang membuat manusia bahagia tidak melulu bersifat kebendaan dan konsumtif.

Akan tetapi kegiatan konsumtif ini tidak selalu membuat orang menjadi bahagia. Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian, pendapatan yang lebih tinggi dan daya beli yang lebih besar hanya bisa meningkatkan kesejahteraan hingga batas tertentu.

Baca juga: Sebelum Perubahan Iklim Drastis, Apa Rencana Jangka Panjang Kita?

Dan pada suatu titik, semakin banyak orang menjadi kecewa dengan masyarakat materialistis tempat mereka tinggal.

Bahagia berarti hasilkan emisi rendah

Dalam buku yang terbit tahun 2014 berjudul Happier People Healthier Planet, akademisi Teresa Belton berpendapat bahwa faktor-faktor yang mendorong kesejahteraan manusia sebenarnya memiliki dampak yang sangat kecil terhadap lingkungan.

"Hal-hal yang menghasilkan dan melanggengkan kesejahteraan adalah segala hal yang saya sebut sebagai 'aset nonmaterial,'" ujar Belton kepada DW.

"Hubungan yang baik, kontak dengan alam. Menjadi kreatif, memiliki rasa menjadi bagian dari komunitas dan memiliki tujuan dan makna, secara aktif terlibat dalam kehidupan dan hal-hal lainnya, yang tidak - atau sangat sedikit - melibatkan konsumsi kebendaan."

Belton juga mewawancarai lebih dari 100 orang di Inggris yang telah memilih untuk hidup dengan cara lebih sedikit mengkonsumsi benda-benda. Berbeda dengan para peneliti Universitas Duke di AS, ia menemukan bahwa masalah lingkungan adalah motivasi paling umum yang menggerakkan orang.

"Jika kita sebagai individu dan masyarakat memprioritaskan kesejahteraan dengan berfokus pada hal-hal yang benar-benar mendukung kesejahteraan, alih-alih mencari keuntungan materi dan konsumsi material yang ujungnya adalah menghasilkan laba, dunia akan menjadi tempat yang jauh lebih baik dalam segala hal," ujar Belton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com