Akarnya yang dalam sekali dan cepat tumbuh juga membuat vetiver sangat toleran terhadap kekeringan dan sangat cocok untuk stabilisasi lereng curam.
Meskipun vetiver sangat toleran terhadap beberapa keadaan ekstrim tanah dan iklim seperti rumput pada umumnya, tetapi vetiver tidak toleran terhadap tempat teduh.
Baca juga: IPB Dorong Pemerintah Tanam Vetiver untuk Cegah Banjir dan Longsor
Batangnya yang kaku dan tegak mampu tetap berdiri meskipun di arus yang dalam.
Ketika ditanam rapat, tanaman pagarnya yang lebat berguna sebagai penyaring sedimen yang efektif dan penyebar air. Selain itu, tanaman ini juga tahan terhadap hama, penyakit dan api.
Masih menurut Deden, vetiver merupakan tanaman pendatang, yang masih perlu pengawasan yang bijak dalam penanaman dan pengelolaannya.
"Penanamannya harus diawasi dan dikelola dengan baik, jangan sampai menjadi liar dan menjadi invasif," ujarnya.
Memiliki fungsi dan manfaat yang baik untuk memperbaiki kondisi tanah, menjadikan tanaman vetiver sangat cocok untuk memitigasi bencana tanah longsor.
Seperti yang disampaikan Presiden Jokoo Widodo (Jokowi) saat menerima sejumlah kepala daerah di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
"Saya kira tanaman vetiver, akar wangi, akan saya cari bibit dan benihnya sebanya-banyaknya, sehingga bisa kita lakukan penanaman. Terutama di Lebak dan Kabupaten Bogor," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (8/1/2020).
Jokowi mengatakan tanaman vetiver merupakan jenis tanaman yang memiliki kemampuan untuk mencegah tanah longsor dan erosi.
"Tanaman vetiver dapat menahan gempuran aliran hujan deras dan menjaga kestabilan tanah sebagai langkah upaya mitigasi bencana," jelas Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.