Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sosiolog, Diabetes juga Penyakit Sosial, Kok Bisa?

Kompas.com - 08/01/2020, 11:30 WIB
Amalia Zhahrina,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Penyakit diabetes terus menyebar di masyarakat. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan jumlah penyandang diabetes pada usia di atas 18 tahun mengalami peningkatan dari 4,7 persen menjadi 8,5 persen.

Diabetes bukan hanya disebabkan oleh faktor genetik. Akan tetapi, masalah sosial, ekonomi, dan politik juga dapat memengaruhi seseorang terkena penyakit tersebut.

Masalah sosial tersebut muncul karena kondisi sosial yang ditentukan masyarakat.

Roby Muhamad PH.D, sosiolog di Universitas Indonesia mengungkapkan hampir semua keputusan individu selalu dipengaruhi oleh orang lain, seperti teman dan keluarga.

Baca juga: Penyakitnya Diabetes, Kok Efeknya sampai ke Ginjal, Otak, dan Jantung?

Sebagai contoh, sebuah riset dari ilmuwan di MIT menunjukkan, individu yang masuk ke dalam kelompok obesitas ternyata berteman dengan sesama obesitas.

Ini memperlihatkan obesitas ternyata dapat menular melalui kebiasaan.

Selain obesitas, perilaku sehat yang dijalani individu juga dapat menular ke orang-orang di sekitarnya baik teman, keluarga, maupun komunitasnya.

“Kesehatan itu bukan masalah individu, kita tidak bisa hanya kampanye individu sehat karena percuma kalau individu itu sehat tapi dikelilingi orang-orang yang tidak sehat, dia lama-lama akan jebol juga, kalau sepuluh, sembilan teman-temannya ngantri boba, dia akhirnya ikut,” ujar Roby.

Roby menekankan adanya kekuatan komunitas untuk mengubah perilaku seseorang menjadi lebih sehat karena menghasilkan efek yang lebih besar.

Generasi muda lawan diabetes

Oleh karenanya, salah satu komunitas generasi muda, "Sobat Diabet" hadir sebagai penggerak masyarakat untuk hidup sehat dan melawan diabetes. Komunitas ini telah berdiri sejak tahun 2014.

Sebagai pendiri dari Komunitas Sobat Diabet, dr. Rudy Kurniawan menjelaskan komunitas ini ingin mengenalkan ke masyarakat tentang pencegahan terhadap diabetes yang kini dapat menyerang usia 30 tahun, bahkan 20 tahun.

“Saat itu, satu dari anggota komunitas memiliki orang tua dengan diabetes. Jadi dia ingin supaya diabetes itu tidak lagi terjadi, karena rata-rata diabetes itu akibat dari gaya hidup yang kurang baik,” ujarnya saat ditemui di acara Sun Life Resolution Run 2020 di Jakarta (07/01/2020).

Kegiatan dari komunitas Sobat Budaya dilakukan secara online melalui media sosial yang mengadakan diskusi, khususnya dengan generasi muda. Selain itu, digelar juga kegiatan demo memasak makanan sehat.

“Di situ kita ajarkan mereka bagaimana memilih bahan yang lebih sehat, bagaimana makan makanan yang lebih sehat dengan cara yang menyenangkan. Karena kita tahu orang pernah mengatakan kelihatannya makan sehat tapi, kok, nggak enak, ya, kita ingin mengubah, sesuatu yang sehat juga bisa enak,” sambung Rudy.

Komunitas Sobat Diabet tidak hanya berasal dari para pengidap diabetes, 90 persen anggota di komunitas tersebut merupakan orang yang sehat.

Rudy menegaskan, visi dari komunitas ini sama, yaitu melakukan pencegahan terhadap diabetes.

Baca juga: Penderita Diabetes Harus Waspada Neuropati, Kenali Gejalanya di Sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau