Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ria Irawan Meninggal, Bagaimana Pengobatan Kanker Getah Bening?

Kompas.com - 06/01/2020, 19:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

  • Stadium I jika hanya mengenai 1 area kelenjar getah bening
  • Stadium II jika mengenai 2 atau lebih area kelenjar getah bening pada sisi diafragma yang sama
  • Stadium III jika kanker terdapat pada kelenjar getah bening pada kedua sisi diafragma
  • Stadium IV jika kanker telah menyebar ke seluruh tubuh dan mengenai organ di luar kelenjar getah bening (hati, tulang, paru).

Terapi untuk pasien kanker kelenjar getah bening

Untuk terapi dan pengobatan kanker limfoma ditentukan berdasarkan faktor penyakit, penderita, dan ketersediaan obat.

"Yang termasuk faktor penyakit misalnya jenis dan subtipe limfoma serta stadium limfoma. Faktor penderita meliputi umur, penyakit penyerta lain pada pasien misal jantung, diabetes, serta kondisi penderita secara umum. Sedangkan, faktor terakhir adalah ketersediaan obat," jelasnya.

Terapi pada limfoma ini, kata Diah, dapat meliputi pengobatan tunggal atau kombinasi dengan radioterapi, kemoterapi, dan imunoterapi.

Kemoterapi pada kanker kelenjar getah bening merupakan salah satu terapi utama pada pengobatan Limfoma Hodgkin maupun Non Hodgkin.

Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik. Obat yang dimasukkan ke tubuh ini akan masuk ke aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh.

"Tujuan dari pemberian kemoterapi pada kanker kelenjar getah bening adalah untuk menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker," tandasnya.

Efek samping kemoterapi dapat mengenai seluruh tubuh, dan tergantung dari dosis serta jenis obat yang digunakan.

Baca juga: Ria Irawan Meninggal, Dokter Jelaskan Cara Kanker Kambuh dan Menyebar

Kemoterapi biasanya dilakukan dengan mengikuti suatu siklus.

Misalnya pada Limfoma Non Hodgkin, kemoterapi dilakukan setiap 21 hari dan diulang sebanyak 6 kali. Evaluasi kemoterapi untuk menilai keberhasilan pengobatan dapat dilakukan di tengah dan di akhir program.

Diah mengatakan, sebelum dilakukan kemoterapi biasanya penderita akan dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan bahwa kondisi penderita cukup siap dalam melakukan kemoterapi.

"Setelah kemoterapi, penderita juga akan diminta datang kembali untuk melakukan pengecekan dan pengendalian efek samping kemoterapi yang timbul," katanya.

Beberapa efek samping dapat dicegah dengan pemberian obat-obatan sebelum kemoterapi dilakukan. Meskipun demikian, masih dapat timbul efek samping lain setelah dilakukannya kemoterapi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com