Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Istri Sule Meninggal, Bagaimana Asam Lambung Berisiko Kematian?

Kompas.com - 05/01/2020, 12:24 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Di luar saluran cerna, asam lambung yang tinggi dapat menyebar ke gigi (erosi dental), tenggorokan (faringitis kronis), sinus (sinusitis), pita suara (laringitis), saluran pernapasan bawah (asma), bahkan sampai paru-paru (fibrosis paru idiopatik).

Tak jarang juga kematian yang dipicu oleh asam lambung. Pada 2004 di Amerika Serikat, tercatat ada 1.150 kematian yang disebabkan oleh asam lambung.

Deteksi GERD dengan kuesioner

Penyakit GERD bisa dideteksi dengan menggunakan kuesioner GERD.

Total skor yang didapat dari kuesioner dapat diduga bahwa seseorang tersebut menderita GERD atau tidak:

Jika nilai kurang dari 8, kemungkinan tidak menderita GERD, jika > atau = 8 kemungkinan menderita GERD.

Kuesioner GERD sendiri terdiri dari enam pertanyaan.

Dua pertanyaan pertama merupakan pertanyaan positif adanya GERD, yaitu panas dada, seperti terbakar (heart burn) dan adanya sesuatu yang balik arah (regurgitasi). Sementara pertanyaan negatif adalah adanya nyeri ulu hati dan mual.

Dua pertanyaan terakhir dari kuesioner ini adalah gangguan tidur dan obat yang diberikan untuk mengatasi keluhan tersebut.

Poin didasarkan dari frekuensi kejadian dari pertanyaan yang ada setiap harinya dalam 1 minggu.

Untuk mengetahui apakah seseorang menderita GERD, Anda bisa mengklik link berikut:
www.surveymonkey.com/s/gerdq

Tata laksana pengobatan GERD

"Prinsip utama mengobati pasien GERD adalah menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi," kata Ari.

Tata laksana penyakit GERD berupa tata laksana non-obat/perubahan gaya hidup dan tata laksana obat-obatan.

Tata laksana non obat yaitu perubahan gaya hidup.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk tata laksana non-obat pasien GERD.

  1. Menghindari konsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan.
  2. Menghindari konsumsi secara bersamaan antara daging dan jeroan, seperti usus, otak, hati, paru, atau limpa.
  3. Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan. Langsung tidur setelah makan akan memudahkan isi lambung, termasuk asam lambung, akan berbalik arah kembali ke kerongkongan.
  4. Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.
  5. Hindari minum kopi, alkohol, atau minuman bersoda yang akan memperburuk timbulnya GERD tersebut.
  6. Hindari makanan yang mengandung cokelat dan keju.
  7. Menghindari stres.
  8. Mengontrol berat badan sampai mencapai berat badan ideal.

Beberapa data penelitian menunjukkan bahwa pada pasien yang memang sudah mengalami GERD jika mengonsumsi daging yang berlebih dan langsung tidur akan menyebabkan timbulnya panas di dada pada 4 dari 5 kasus GERD.

Baca juga: Halo Prof! Sudah Minum Obat GERD, Kok Mual Tidak Hilang-hilang?

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau