Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Gizi Imbau Relawan Perhatikan Keamanan Pangan Pengungsi

Kompas.com - 03/01/2020, 15:09 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kontribusi pemerintah juga para relawan menjadi hal yang ditunggu korban banjir dan warga yang bertahan di posko-posko pengungsian.

Sumbangsih utama dan menjadi hal pokok yang diharapkan oleh pengungsi yaitu berupa makanan, selain juga pakaian dan peralatan medis.

Pemberian bantuan dari para relawan kepada pengungsi inilah yang secara langsung maupun tidak langsung dijadikan perantara edukasi kepada masyarakat. Hal tersebut ditegaskan oleh ahli gizi Dr dr Tan Shot Yen MHum.

Ia mengatakan pemberian panganan kepada korban bencana di posko pengungsian tidak lagi berupa mie instan, susu formula, ataupun roti.

"Justru saat bencana bisa jadi sarana edukasi," kata Tan kepada Kompas.com, Jumat (3/1/2020).

Baca juga: Banjir di Jakarta, Ini Resep Ramuan untuk Cegah Hipotermia

dr Tan menyebutkan, keamanan pangan menjadi perhatian penting apabila relawan memberi makanan siap makan.

Berikut poin-poin keamanan pangan menurut dr Tan:

1. Makanan dapat bertahan tidak basi tergantung dari banyak hal. Seperti tingkat kematangan makanan, jenis makanannya, kebersihan si pembuat, kebersihan wadah, dan cara menyimpan makanan.

2. Usahakan jika berbagi makanan jadi, porsi jangan terlalu besar, hal ini karena orang dalam keadaan trauma butuh makan, tapi porsi sedang atau bahkan kecil.

3. Jangan gunakan bahan makanan yang mudah menjadi basi. Seperti lauk dengan santan, atau nasi uduk, dan tidak perlu ada lalapan.

4. Selalu pertahankan kondisi sebersih mungkin saat mempersiapkan makanan, cuci tangan, keringkan. Tidak terlalu banyak berbicara saat mempersiapkan, karena percikan dari mulut yang tidak nampak akan jadi kontaminasi makanan yang sedang dibungkus dan dimasak.

Baca juga: Banyak Ular Keluar saat Banjir, Pakar LIPI Jelaskan Penyebabnya

5. Siapkan sendok dalam bungkusan makanan. Jangan bagi sendok dalam keadaan sudah terburai. Jika tanpa sendok, orang yang menerima akan makan dengan tangan sehingga berisiko kontaminasi lagi karena belum tentu ia mencuci tangan dengan benar.

6. Khusus MPASI, beri tanda jam berapa dan tanggal berapa masa kadaluarsa. Selain itu MPASI rumahan sebaiknya tidak dikemas saat masih panas, tunggu hingga hangat atau dingin, baru dipindah ke wadah sekali pakai dan ditutup rapat.

7. Terlalu sering mengaduk makanan atau menciduk makanan dan tidak dihangatkan ulang hingga mendidih membuat makanan itu rentan basi dalam waktu singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau