- Angin puting beliung yang terjadi mencapai 554 kejadian
- Panjang Musim Kemarau 2019 di Indonesia cenderung lebih panjang dari normal
- Kemarau panjang dan kekeringan tahun ini turut memicu 52 kejadian kebakaran hutan dan lahan dan bencana asap
- Ribuan kejadian gempa, dan terdapat 12 kejadian gempa bumi yang signifikan
Mmeskipun jumlah kejadian bencana terkait cuaca, iklim, dan kegempaan tahun 2019 paling sedikit dalam 5 tahun terakhir, masih terdapat 367 korban jiwa.
Sebanyak 1.385 lainnya menderita luka dan hampir 650 ribu orang mengungsi, selain kerugian material lainnya akibat bencana-bencana tersebut.
Baca juga: Kaleidoskop 2019: 5 Gempa yang Paling Merusak di Indonesia
Angin puting beliung, kekeringan, banjir, lonsor, gelombang tinggi, petir, hujan es, dan karhutla (kebakaran hutan dan lahan) merupakan bencana hidrometeoroli yang memiliki siklus sepanjang tahun mengintai Indonesia.
Oleh sebab itu, BMKG merokendasikan empat hal yang dapat dilakukan semua elemen terkait untuk dapat mengurangi dampak buruk atau sebagai bentuk antisipasi dari dampak bencana.
1. Meminimalisir dampak musim kemarau, maka perlu memaksimalkan kapasitas waduk, embung kolam retensi dan system folder untuk penyimpanan cadangan air.
Hal tersebut biasa dilakukan pada puncak musim hujan yang untuk tahun 2020 diprediksi terjadi pada bulan Februari - Maret dan pada musim peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau April - Mei.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.