Stevens adalah orang pertama yang berhipotesis bahwa peningkatan penggunaan cahaya buatan pada malam hari mungkin terkait dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi.
Stevens melihat hubungan antara cahaya buatan pada malam hari dan potensi dampak jangka pendek dan jangka panjangnya pada kesehatan.
Dia menyatakan bahwa penelitian menunjukkan pentingnya tidur dalam keadaan gelap di malam hari, tetapi sekarang kita harus fokus pada pentingnya kegelapan di malam hari.
"Titik penekanan untuk semua ini adalah bahwa sementara tidur sangat penting untuk kesejahteraan, demikian juga paparan gelap di malam hari menjadi sama pentingnya ," tulisnya.
Baca juga: Ketindihan dan Melihat Hantu Saat Tidur? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Pentingnya tidur akhirnya memasuki pemikiran dan praktik umum. Namun, pentingnya kegelapan masih sangat kurang dihargai.
Stevens menunjuk bukti yang mengaitkan cahaya sekitar di kamar tidur pada malam hari dan risiko depresi dan obesitas, serta banyak penelitian yang meneliti hubungan serupa dengan kanker payudara. Jika asosiasi itu bersifat kausal, kata dia, akan ada intervensi yang jelas dan mudah.
Dia menyarankan untuk membuat keadaan gelap dan menghilangkan semua sumber cahaya di kamar tidur, tidak peduli seberapa kecil.
Jika Anda membutuhkan lampu malam, menurut Stevens, lampu merah redup akan menyebabkan gangguan paling sedikit pada sistem sirkadian tubuh Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.