Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2019, 07:09 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena langit Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan menyapa beberapa wilayah di Indonesia pada tanggal 26 Desember 2019 mendatang.

Selain menjadi fenomena alam yang menarik perhatian masyarakat dan juga para astronom, manfaat apa yang sebenarnya dapat diambil dari peristiwa terjadinya GMC tersebut?

Dijelaskan oleh Astronom Amatir, Marufin Sudibyo, baik Gerhana Matahari Total (GMT) maupun Gerhana Matahari Cincin (GMC) menyebabkan kecerlangan langit di siang hari menurun drastis.

Dalam kondisi normal atau bukan gerhana, dan dalam pengamatan berpengalaman, langit siang hari memiliki limiting magnitude +3,5 sehingga hanya Venus yang dapat terlihat.

Baca juga: Imbauan Falakiyah NU, Kenapa Orang Islam Shalat Saat Gerhana?

Sebaliknya pada saat puncak GMC seperti yang akan terjadi pada 26 Desember mendatang, kata Marufin, magnitudo gerhana mencapai 98 persen, sehingga langit akan 40 kali lebih redup dengan limiting magnitude +0,5.

Ketika langit seredup itu, lantas benda-benda langit yang tampak berdekatan dengan Matahari dan selama ini sukar diamati menjadi lebih mudah terlihat.

Sebagai contoh adalah Merkurius, dan juga komet-komet pelintas yang sangat dekat Matahari atau sungrazer, seperti komet-komet SOHO dan Kreutsz.

"Sehingga upaya memamahi alam semesta tetap dapat dilakukan dalam peristiwa GMC," kata dia.

Baca juga: Lembaga Falakiyah NU Imbau Umat Islam Salat Gerhana 26 Desember 2019

Dahulu pengamatan GMT dinyatakan bisa membantu ilmuwan menemukan metode gravitational lensing.

Dalam ranah praktis, kata Marufin, baik GMT maupun GMC yang menjadi giat dipelajari adalah terkait tren energi bersih yang salah satunya memanfaatkan energi Matahari sebagai pembangkit tenaga listrik.

Dengan gerhana Matahari membuat intensitas cahaya Matahari menurun, maka perlu ada strategi komplementer dan distribusi daya yang lebih baik dari sumber pembangkit listrik lain guna mengatasi berkurangnya pasokan listrik dari pembangkit listrik tenaga cahaya Matahari.

GMC tidak terjadi setiap tahunnya. GMC terakhir di Indonesia terjadi pada 26 januari 2009, dan setelah 26 Desember 2019, GMC berikutnya di Indonesia akan kembali terjadi pada 21 Mei 2031.

Baca juga: Fenomena Langit Bulan Ini, Hujan Meteor hingga Gerhana Matahari Cincin

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jalur cincin gerhana ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di Indonesia sendiri akan melewati 25 pusat kota dan kabupaten di tujuh provinsi yaitu:

- Aceh

- Sumatera Utara

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bukan Pohon, Inilah Produsen Oksigen Terbesar di Bumi

Bukan Pohon, Inilah Produsen Oksigen Terbesar di Bumi

Oh Begitu
5 Sayuran Berwarna Kuning yang Sangat Sehat

5 Sayuran Berwarna Kuning yang Sangat Sehat

Oh Begitu
Seperti Apa Fosil Laba-laba Terbesar yang Ditemukan di Australia?

Seperti Apa Fosil Laba-laba Terbesar yang Ditemukan di Australia?

Fenomena
Apa yang Membuat Madu Tidak Bisa Membusuk?

Apa yang Membuat Madu Tidak Bisa Membusuk?

Oh Begitu
Mengapa Lidah Jerapah Berwarna Biru?

Mengapa Lidah Jerapah Berwarna Biru?

Oh Begitu
Fakta-fakta Stasiun Luar Angkasa Internasional, 'Rumah' Para Astronaut

Fakta-fakta Stasiun Luar Angkasa Internasional, "Rumah" Para Astronaut

Oh Begitu
10 Makanan Tinggi Vitamin A yang Baik untuk Mata

10 Makanan Tinggi Vitamin A yang Baik untuk Mata

Oh Begitu
Mengapa Buah dan Sayur Berwarna Ungu Sangat Sehat?

Mengapa Buah dan Sayur Berwarna Ungu Sangat Sehat?

Oh Begitu
Berapa Lama Bintang Hidup?

Berapa Lama Bintang Hidup?

Oh Begitu
Manfaat Bit untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan

Manfaat Bit untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan

Kita
Virus Baru Ditemukan di Tempat Terdalam di Dunia

Virus Baru Ditemukan di Tempat Terdalam di Dunia

Oh Begitu
Bagaimana Cara Membuat Margarin Bebas Lemak Trans?

Bagaimana Cara Membuat Margarin Bebas Lemak Trans?

Oh Begitu
Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Oh Begitu
Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Kita
Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com