Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Ular Kobra, Salah Satu Pemicunya Predator Alami Hilang

Kompas.com - 18/12/2019, 17:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Kemunculan ular kobra di tengah pemukiman masih berlanjut.

Sebelumnya warga melaporkan ular kobra di masjid, rumah, indekos, dan toko. Laporan ini datang dari warga yang tinggal di Jember, Jakarta Timur, Depok, Surakarta, Klaten, hingga yang paling baru ada di Ngawi.

Dikabarkan Kompas.com, Selasa siang (17/12/2019), Tim SAR LPJ Ngawi mendapat laporan keberadaan ular kobra.

"Pemilik rumah melapor ke tim SAR karena sudah membunuh tiga ekor anak ular. Khawatirnya masih ada di rumah," ujar ketua Tim SAR LPJ Suyono.

Setelah dilakukan pencarian, tim SAR menemukan delapan ekor anak ular kobra yang tersebar di hampir seluruh ruangan rumah. Diperkirakan, ular kobra tersebut baru menetas beberapa hari.

Baca juga: Tim SAR Evakuasi Belasan Anak Ular Kobra, Sembunyi di Lemari hingga Kamar Mandi

Sejauh informasi yang terkumpul, Amir Hamidy, peneliti ular dan reptil LIPI mengatakan bahwa ular kobra yang bermunculan adalah ular anakan.

Hal ini wajar. Pasalnya, ular kobra Jawa (Naja sputatrix) memang menetas di awal musim penghujan.

Tak ada istilah parental care dalam perkembangbiakan ular kobra.

Ketika saatnya bertelur, induk ular kobra akan mencari tempat aman untuk meletakkan telur-telurnya dan setelah itu pergi.

Tempat aman bagi telur kobra antara lain di lubang tanah atau di bawah daun kering yang lembab.

"Jadi induknya pergi, anaknya dibiarkan. Setelah telur (ular kobra) menetas, anakan ular ini akan menyebar ke mana-mana, termasuk ke pemukiman," jelas Amir.

Nah, maraknya kemunculan ular kobra di pemukiman bukan cuma karena sedang musimnya menetas. Namun juga karena sudah tak ada predator alaminya.

Habitat ular kobra sendiri sangat adaptif. Satwa melata ini dapat hidup di manapun, seperti persawahan, tegalan, dan juga pemukiman.

"Kemungkinan dulunya itu habitat dia, kemudian dibangun pemukiman. Karena adaptasinya yang bagus, kemudian lingkungan sekitar mendukung untuk mereka (ular kobra) berkembang biak, seperti banyak tikus. Itu salah satu aspeknya," kata Amir.

Amir mengatakan, hilangnya predator alami seperti elang juga menjadi faktor utama kenapa populasi ular kobra ini meningkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com