Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2019, 17:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis


KOMPAS.com – Hari Raya Natal adalah momen yang biasa dirayakan dengan kebahagiaan dan saling berbagi. Di sisi lain, Natal juga jadi waktu di mana putusnya hubungan asmara paling banyak terjadi.

Saat banyak orang merayakan hari bahagia penuh pengharapan akan masa depan, beberapa orang mulai merasakan keraguan tentang hubungan asmara mereka.

Hal sama berlaku untuk perceraian. Data membuktikan, jumlah perceraian secara legal di dunia meningkat drastis dan mencapai puncaknya pada bulan Januari.

Baca juga: Mau Asmara Abadi? Sains Jelaskan Perlunya Akurasi Membaca Pasangan

Namun mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan asmara bisa jadi sesuatu yang sangat sulit. Apakah Anda harus mencoba lebih keras untuk membuat hubungan itu berhasil, atau Anda sudah menghabiskan terlalu banyak energi untuk hal itu?

Membuat daftar pro dan kontra bisa jadi cara untuk memutuskan hal tersebut.

Penelitian pada 2018 menyebutkan bahwa banyak orang yang menggunakan cara ini (membuat daftar pro dan kontra) untuk menentukan apakah mereka harus mengakhiri hubungan.

Dari 477 partisipan, para peneliti mengidentifikasi 27 alasan mengapa seseorang masih ingin bersama pasangannya.

Ilustrasi pernikahanShutterstock Ilustrasi pernikahan

Beberapa alasan umum antara lain pemenuhan emosional dan fisik, tugas keluarga, dan keuntungan finansial. Beberapa alasan untuk berpisah anara lain kehilangan rasa percaya, kehidupan seksual yang tidak menyenangkan, terlalu banyak konflik, tidak cocok dengan kepribadian pasangan, dan menemukan seseorang yang baru.

Lalu bagaimana cara mengetahui apakah Anda harus mengakhiri atau meneruskan hubungan asmara? Pola di bawah ini bisa menjawabnya.

Investment Model

Investment Model adalah salah satu cara peneliti untuk mengerti skala komitmen pasangan. Berdasarkan model ini, ada tiga faktor yang berkontribusi terhadap keinginan pasangan untuk tetap bersama.

Pertama, kepuasan hubungan adalah alat ukur seberapa banyak pengalaman positif dan negatif seseorang terhadap pasangannya. Kepuasan yang tinggi berarti kebutuhan seseorang terpenuhi.

Kedua adalah seberapa besar investasi yang telah dikeluarkan seseorang terhadap suatu hubungan. Ini termasuk investasi finansial (akun bank bersama), tunjangan rumah, serta investasi untuk anak-anak dan keluarga.

Baca juga: Takut Hidup Sendiri Usai Putus Cinta? Ini Yang Terjadi Menurut Sains

Terakhir adalah kualitas alternatif. Hal ini berkaitan dengan potensi dari partner asmara yang baru. Selain itu, juga tentang hubungan pertemanan dan hobi yang berpengaruh terhadap kepuasan diri di luar hubungan asmara.

Berdasarkan Investment Model, kepuasan diri dan investasi memberikan kontribusi terbesar terhadap sebuah komitmen, dengan aspek alternatif yang lebih sedikit.

Begini konfigurasi idealnya: seseorang merasa sangat puas dalam sebuah hubungan, investasi yang telah dikeluarkan berjumlah banyak, dan merasa bahwa aspek alternatifnya tidak sebanding dengan dua aspek sebelumnya.

Baca juga: Kondisi Kesehatan Juga Dipengaruhi Hubungan Asmara

Jika konfigurasinya begini: seseorang merasa tidak puas, investasinya sedikit, dan aspek alternatifnya besar, maka menyudahi hubungan asmara merupakan jalan terbaik.

Namun pada kenyataannya, memutuskan hubungan asmara tidak semudah membalikkan telapak tangan. Aspek alternatif itu juga seringkali relatif: kita bisa saja over-estimate atau under-estimate kemampuan partner asmara yang baru untuk pemenuhan kebutuhan.

Pada akhirnya, apakah Anda akan memutuskan hubungan asmara atau memperbaiki rajut kasih yang telah ada, keduanya memiliki risiko masing-masing. Di masa depan, akan ada banyak kemungkinan dan kesempatan. Bersiaplah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com