Dalam kajian tersebut hanya menemukan satu peristiwa yang dapat dikorelasikan secara masuk akal, dari 336 kemunculan ikan dan 221 peristiwa gempa bumi.
"Berdasarkan kajian tersebut maka diketahui bahwa kemunculan oarfish bukanlah penanda akan terjadi gempa besar," kata Daryono.
Baca juga: Gempa Hari Ini: M 4,5 Guncang Gunungkidul Tadi Siang
Menurut teori oseanografi, pengangkatan biota laut dalam ke permukaan hingga terbawa ke pesisir berkaitan dengan fenomena upwelling.
Upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan.
"Dalam fenomena upwelling biasanya kemunculannya ikannya banyak," terang Daryono.
Jika hanya satu atau dua ekor ikan, ini berhubungan dengan kebiasaan oarfish.
Pasalnya, beberapa makalah menyebut bahwa oarfish memiliki kebiasaan mengambang di dekat permukaan air ketika mereka sakit atau sekarat.
"Selain itu, ada faktor lain yang memicu ikan muncul ke permukaan laut, seperti mengikuti arus laut," tutup Daryono.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.