KOMPAS.com – Baru-baru ini viral penampakan oarfish yang ditangkap nelayan di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Tertangkapnya ikan sepanjang tiga meter itu menjadi sorotan publik. Hal itu tak lain karena munculnya oarfish dipercaya sebagai pertanda gempa dan tsunami.
Benarkah seperti itu?
Tak hanya di Indonesia, warga beberapa negara di dunia juga percaya munculnya oarfish merupakan pertanda datangnya gempa atau tsunami. Hal itu karena oarfish pada dasarnya merupakan ikan laut dalam, dan sangat jarang muncul ke permukaan laut.
Artikel yang ditulis Live Science pada 2013 menyebutkan bahwa kepercayaan hadirnya oarfish sebagai pertanda akan munculnya gempa berasal dari Jepang.
Pada gempa di Tohoku (Jepang) tahun 2011, sekitar 20 oarfish terdampar di pantai kawasan tersebut beberapa waktu sebelumnya.
Mengutip Japan Times, warga Jepang menyebut oarfish sebagai ryugu no tsukai atau “pembawa kabar dari istana bawah laut”.
Baca juga: Gempa Hari Ini: M 4,5 Guncang Gunung Kidul Tadi Siang
Satu tahun sebelum gempa di Tohoku, para nelayan Jepang juga menemukan beberapa oarfish yang naik ke permukaan laut. Tak lama kemudian, gempa besar bermagnitudo 8,8 melanda Chile.
“Ikan laut dalam yang hidup dekat dengan dasar laut memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap pergerakan, dibanding ikan-ikan yang hidup di permukaan laut,” tutur ahli seismologi ekologi asal Jepang, Kiyoshi Wadatsumi.
Jadi, apakah munculnya oarfish di permukaan laut merupakan pertanda gempa? Bisa jadi, namun tidak bisa dipastikan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.