Dalam kesempatan berbeda, seorang psikolog dari Personal Growth, Linda Setiawati mengatakan, perilaku cyberbullying atau perundungan di sosial media dapat dilakukan secara langsung kepada korban dan tidak langsung.
Aneka ujaran kebencian yang dilayangkan di jagat maya dapat memberi dampak negatif untuk psikis, fisik, dan juga perubahan perilaku seseorang.
Awalnya, korban ujaran kebencian di dunia maya akan merasa takut, marah, sendirian, tidak puas dengan diri sendiri, dan kepercayaan diri menurun karena terlalu sering membaca hal-hal negatif yang berkaitan dengan dirinya.
Keadaan ini pada akhirnya membuat korban cyberbullying sulit tidur atau insomnia, dan lebih memilih mengurung diri untuk menghindari lingkungan sosial.
"Saat kondisi semakin parah, korban bisa mengalami gejala depresi atau cemas," kata Linda diwawancarai Kompas.com (16/10/2019).
Perasaan depresi dan cemas karena ujaran kebencian muncul karena apa yang dilihat dalam dunia maya telah memengaruhi kepercayaan dan keberhargaan diri.
"Korban cyberbullying merasa tidak berharga, tidak berguna, dan fokus pada pendapat orang lain yang bersifat negatif. Akibatnya perasaan sedih muncul berkepanjangan," ungkap Linda.
Baca juga: Goo Hara Meninggal, Kenapa Artis Lelah jadi Terkenal dan Picu Depresi?
Namun perlu diketahui juga, dampak cyberbullying dapat berbeda-beda.
Hal ini tergantung pada kecenderungan kepribadian setiap orang maupun toleransi terhadap tekanan sosial yang berbeda.
"Ada orang yang bisa lebih cuek ketika membaca komentar negatif yang dituliskan orang lain, namun ada juga yang menjadi cemas setelah membaca satu komentar negatif," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.