Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

#WeAreWithDaniel, Bukti Nyata Ujaran Kebencian Picu Depresi

Kompas.com - 04/12/2019, 13:25 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

 

KOMPAS.com - Di Twitter saat ini sedang ramai digaungkan tagar #WeAreWithDaniel. Lebih dari 300 ribu twit menggunakan tagar ini.

Hal ini dipicu oleh beredarnya kabar penyanyi asal negeri ginseng, Kang Daniel, yang memutuskan untuk rehat sejenak dari segala aktivitas di panggung hiburan, termasuk istirahat dari promosi lagu terbarunya "TOUCHIN".

Kabar ini didapat dari label musik Kang Daniel, Konnect Entertainment.

Konnect menyebut, salah satu alasan Kang Daniel hiatus karena masalah kesehatan mental dan fisik yang dialami sang idol.

Baca juga: Lelah dengan Haters, Kang Daniel: Seseorang Tolong Saya

"Awal tahun ini, Kang Daniel mengalami masalah kesehatan yang memperburuk sistem imunnya. Dan perisa ke rumah sakit untuk mengatasi gejala kecemasan yang dialaminya," kata Konnect sebagaimana dikutip dari Allkpop, Rabu (4/12/2019).

"Dokter mendiagnosa dia mengalami depresi atau ketidakstabilan mental. Sejak saat itu, Kang Daniel secara rutin melakukan pengobatan untuk mengatasi masalahnya tersebut," kata mereka melanjutkan.

Pada Senin kemarin (3/12/2019), Kang Daniel mengunggah sejumlah pesan di laman fan page official-nya.

Dalam pesan tersebut, Kang Daniel mengaku lelah dengan semua ujaran kebencian dari hatters dan berharap seseorang bisa menyelamatkannya.

Kasus artis atau tokoh publik depresi karena ujaran kebencian bukan baru kali ini saja terjadi.

Sebelumnya ada mendiang Sulli F(x) dan Goo Hara yang diketahui sempat mengalami depresi dan mengaku lelah sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia.

Rasa lelah karena pekerjaan ditambah lagi semua komentar yang datang kepada artis atau tokoh terkenal sangat mungkin terjadi.

Situasi seperti ini tak hanya dialami oleh bintang saja. Semua manusia dengan berbagai macam pekerjaan pun dapat merasakannya.

Menurut dokter spesialis kesehatan jiwa, dr. Dharmawan AP, SpKJ, mengatakan, adanya media sosial membuat aneka komentar dengan mudah membanjiri laman orang lain.

"Orang terkenal enggak punya privasi, sering disorot. Terlebih lagi sejak ada media sosial. Artis ngapain sedikit terus dikomentari, 'masa artis kayak gitu'. Padahal artis kan juga manusia," kata Dharmawan dalam wawancara denagn Kompas.com (25/11/2019).

Tekanan yang terus datang dari media sosial inilah yang pada akhirny membuat artis menjadi depresi.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau