Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Konseling dengan Psikiater untuk Kesehatan Mental ODHA

Kompas.com - 03/12/2019, 08:06 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) sangat perlu mendapat pendampingan psikiatri berupa konseling.

Guru Besar Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Tjin Wiguna Sp.KJ, mengatakan, meskipun tidak semua ODHA mengalami gangguan jiwa, tetapi ODHA dan segala hal yang membebaninya sangat berpotensi mengalami gangguan mental.

"Penanganan ODHA yang mengalami gangguan jiwa menjadi sangat penting dilakukan," kata Tjin di IMERI, Jakarta, Senin (2/12/2019).

Baca juga: Nafsiah Mboi: Stigma dan Diskriminasi ODHA Itu Pelanggaran HAM

Pentingnya konseling bagi ODHA

Dijelaskan oleh Tjin, ODHA sangat rentan untuk mengalami gangguan jiwa karena memiliki rahasia dan merasa terbebani dengan rahasianya tersebut.

Rahasia yang dimaksud adalah menolak diri dari kenyataan menjadi salah satu ODHA, dan juga berusaha merahasiakannya dari orang-orang sekitar karena berbagai stigma dan diskriminasi terhadap ODHA yang seringkali terjadi di masyarakat.

Jika tidak mendapati pelayanan jiwa yang tepat, tak sedikit ODHA yang mengasingkan diri dari sosial. Lebih buruk lagi, hal ini memicu keinginan mengakhiri hidup.

Oleh sebab itu, ditegaskan Tjin, ODHA perlu sekali menerima bantuan pelayanan jiwa.

"Lalu kalau ia (ODHA) mendapatkan pelayanan jiwa, seperti konseling agar dapat belajar menerima dirinya sendiri seutuhnya, kemudian bisa beradaptasi dengan dirinya sendiri," ujarnya.

Karena jika dia tidak mampu menjaga rahasianya dan memendam sendiri apapun yang sedang ia rasakan atau alami, lama kelaman dia akan menjadi terbebani.

"Berapa lama sih kita sendiri mampu mengatasi beban? Nah ini karena beban itu kan dipikul oleh dia (ODHA) sendiri setiap hari, kalau tidak ada orang yang memahami dia dan mengerti dia, ya lama-lama dia mengalami gangguan kesehatan dengan jiwanya, dan tidak jarang yang menjadi gangguan jiwa," jelasnya.

Oleh karena sangat penting sekali bagi mereka yang ODHA menerima konseling.

"Ada atau tidak ada (gangguan jiwa saat itu), karena bukan kemudian ada masalah dulu lalu konseling, tapi sebelum ada lah lalu dikonselingkan agar kita (psikiater) bisa mendampingi dia (ODHA) untuk menghadapi hari-harinya, ya dari hal-hal seperti itu," ucap dia.

Baca juga: Hari AIDS Sedunia, Keberadaan Obat ARV Beri Harapan Hidup ODHA

Hal ini diharapkan agar ODHA mampu mengatasi persoalan dengan dirinya sendiri dengan menerima dengan baik terhadap ketentuan yang ada dan melakukan pengobatan sebaik mungkin.

Lewat konseling, ODHA juga dibantu agar dapat menerima dan lebih percaya diri. Diharapkan melalui konseling, ODHA tidak malu atau cemas terhadap cibiran orang lain mengenai dirinya.

ODHA memiliki hak sama seperti orang lain pada umumnya. Mereka berhak menjalani hidup layak dan baik, tanpa dikucilkan atau dirundung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau