Inti Bumi yang berupa cairan bertindak sebagai magnet raksasa, yang menciptakan medan magnetik pada Bumi. Medan magnetik ini berperan untuk melindungi atmosfer planet dari angin matahari.
Jika tidak ada medan magnetik, Bumi akan bernasib sama seperti Mars yang tersapu oleh angina matahari akibat hilangnya medan magnetik empat miliar tahun lalu.
Jika Bumi itu datar, patahan tektonik dan lempeng-lempeng bumi tidak akan bekerja. Hal itu dikatakan oleh James Davis, ahli geofisika dari Columbia University Lamont-Doherty Earth Observatory di New York.
“Jika patahan ini bergerak maka akan berdampak pada patahan lainnya, itu hanya berlaku jika Bumi bulat,” tuturnya seperti dikutip dari Live Science, Senin (25/11/2019).
Atas semua penjelasan tersebut, para Flat-Earthers tidak tinggal diam. Mereka tetap memelintir fakta bahwa aktivitas-aktivitas tersebut bisa terjadi jika Bumi datar. Namun tidak ada penjelasan yang sesuai dengan unsur matematika atau fisika.
Baca juga: 2020, Para Penganut Bumi Datar Akan Berlayar ke “Ujung Bumi”
Pada kenyataannya, Bumi hadir bersanding dengan Bulan karena satu alasan yaitu gravitasi.
Namun terlepas dari itu, jika memang Bumi berbentuk datar, maka jutaan ilmuwan yang menyangkal hal tersebut mungkin akan membentuk sebuah konspirasi. Ribuan teori akan hanyut begitu saja dengan teori yang tidak realistis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.