Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta: Antibiotik Digunakan saat Batuk, Diare dan Demam?

Kompas.com - 24/11/2019, 17:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Penyebab utamanya adalah infeksi virus. Demam terjadi sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri untuk menyingkirkan virus penyebab infeksi.

Pertahanan diri yang dimaksudkan ialah virus umumnya akan mati pada suhu tinggi serta berkembangbiak pada suhu rendah. Oleh karena itu, tingginya demam tidak berarti penyakit makin parah, meskipun batasan kategori demam yaitu jika suhu lebih 38,5 derajat celcius selama minimal 24 jam.

Baca juga: Seri Baru Jadi Orangtua: Bagaimana Jika Anak Demam?

Tujuan pemberian obat saat demam seharusnya bukan menormalkan suhu tubuh, melainkan untuk sedikit menurunkan suhu agar dapat merasa lebih nyaman. Himbauannya adalah jangan diberikan penurun panas bila demam tidak begitu tinggi, karena virus akan semakin subur di suhu yang rendah.

Sebaiknya dibawa ke dokter apabila, suhu lebih dari 38 derajat celcius dalam jangka waktu lama, mingguan atau bahkan bulanan. Tidak ada keinginan minum air atau mengalami dehidrasi, tubuh lemas dan hanya ingin tertidur terus, kejang, kaku kuduk leher, sesak nafas, dan gelisah, sakit kepala hebat, selain itu disertai juga muntah dan diare.

"Pokoknya jangan apa-apa gejala atau sakitnya langsung dikasih antibiotik, atau beli ke apotik langsung minta antibiotik, tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Ingat kalau sudah mengalami resistensi antibiotik ataupun antimikroba, maka penyakit itu sebenarnya akan sulit disembuhkan, mau berapa banyak minum (obat) juga bisa jadi gak sembuh-sembuh, balik lagi balik lagi (kambuh)," tuturnya.

Baca juga: Benarkah Berkeringat Tanda Demam Hampir Sembuh?

Antibiotik baik diberikan kepada Anda dengan gejala atau sakit yang disebabkan oleh bakteri. Jika Anda meragukan apa penyebab dari gejala yang Anda derita, maka berkonsultasilah dengan dokter agar dapat diberikan resep obat yang sesuai dengan kondisi gejala atau sakit yang Anda alami tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau