Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Peringatan Dini Tsunami Gempa Maluku M 7,1 Dicabut, Kondisi Aman

Kompas.com - 15/11/2019, 08:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kamis (14/11/2019) pukul 23.17.41 WIB wilayah Maluku Utara diguncang gempa tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa ini memiliki magnitudo M 7,4 dengan kedalaman 10 km yang selanjutnya dimutakhiran menjadi magnitudo M 7,1.

Episenter terletak pada koordinat 1,67 LU dan 126,39 BT, tepatnya di laut pada jarak 134 km arah Barat Laut Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara kedalaman 73 km.

Gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau penyesaran dalam Lempeng Laut Maluku.

Baca juga: Gempa Hari Ini: M 5,0 Guncang Bali Utara, Kabar Ada Tsunami Hoaks

Hasil pemodelan menunjukkan gempa ini berpotensi tsunami dengan status ancaman waspada, dengan estimasi tinggi tsunami kurang dari 0,5 m untuk daerah Minahasa Utara Bagian Selatan.

Disampaikan Kepala pusat gempabumi dan tsunami BMKG, Rahmat Triyono ST Sipl Seis MSc, peringatan potensi tsunami itu dilakukan dengan melihat hasil monitoring perubahan muka air laut di daerah terdekat dengan sumber gempa.

Berdasarkan monitoring muka air laut (Tide Gauge) menunjukkan adanya perubahan muka air laut di Ternate setinggi 6 cm (23.43 WIB), Jailolo setinggi 9 cm (23.43 WIB) dan Bitung setinggi 10 cm pada tanggal 15 November 2019 (00.08 WIB).

Peringatan Dini Tsunami ini dinyatakan berakhir pada hari Jum’at 15 November 2019 pukul 01.45 WIB.

Analisis gempa

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi atau penyesaran dalam Lempeng Laut Maluku.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, melalui siaran pers BMKG.

Guncangan gempa dirasakan di Bitung dan Manado IV-V MMI dimana guncangan dirasakan oleh hampir semua orang. Gempa juga dirasakan di Gorontalo, Halmahera, dan Ternate.

"Getarannya dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun," kata dia.

Selain itu guncangan gempa bumi juga dirasakan di daerah Gorontalo dan Ternate III-IV MMI, dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah.

"Serta di Buol II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," tuturnya.

Laporan sementara ada kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah di Manado.

Baca juga: Gempa Hari Ini: M5,1 Guncang Ambon, Susulan Gempa September

Gempa susulan dan imbauan

Gempa susulan setelah gempa bermagnitudo 7.1 mengguncang Maluku Utara.BMKG Gempa susulan setelah gempa bermagnitudo 7.1 mengguncang Maluku Utara.

Hingga pukul 6.59 WIB, Daryono selaku Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG mengatakan, telah terjadi 74 aktivitas gempa susulan (aftershocks) di Laut Maluku utara pasca gempa utama M 7,1.

"Susulan dengan kekuatan di atas M 5.0 ada 11 kali gempa. Gempa susulan paling kuat M 5,9," kata Daryono kepada Kompas.com.

Puluhan gempa susulan setelah gempa besar utama adalah sesuatu yang wajar.

Daryono mengatakan, karena peringatan dini tsunami sudah dicabut, masyarakat diimbau tenang dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa.

"Masyarakat tetap tenang, pasti sudah aman, warning sudah di akhiri. Masyarakat supaya beraktivitas seperti biasa," tutup Daryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau