Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menerapkan Trias UKS untuk Ciptakan Generasi Sehat dan Unggul

Kompas.com - 14/11/2019, 13:07 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Penerapan Trias UKS dalam dunia pendidikan dianggap target utama untuk menciptakan generasi unggul di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr Kirana Pritasari MQIH, dalam acara Audiensi Menteri Kesehatan dengan Pemenang Lomba Sekolah Sehat tahun 2019 yang sekaligus memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-55 tahun 2019.

“Kita kali ini mengambil tema besar dalam menjalankan misi Kementerian Kesehatan (kemenkes) yaitu dengan tagline Generasi Sehat, Generasi Unggul. Nah, dunia pendidikan adalah sasaran utama untuk menciptakan generasi unggul itu,” kata Kirana di Gedung Kemenkes, Selasa (12/11/2019).

Untuk menerapkan program Trias UKS, Kemenkes pun mengadakan kompetisi atau perlombaan sekolah sehat. Adapun Trias UKS yang disebutkan meliputi tiga pilar utama yaitu; pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sehat.

Baca juga: Pentingnya Pendidikan dan Sekolah Khusus untuk Anak Gifted

“Jadi tiga pilar ini tidak bisa dipisah-pisah. Pendidikan kesehatan sendiri, pelayanan kesehatan sendiri, kemudian menciptakan lingkungan sehat sendiri, tidak bisa begitu lagi saat ini,” ujarnya.

Pendidikan kesehatan

Selama ini, persoalan pendidikan kesehatan hanya diorientasikan terhadap mereka yang menempuh pendidikan di bidang kesehatan saja atau saat materi mengenai kesehatan sedang disampaikan pada forum tertentu.

Akibatnya, sebagian orang pun menganggap pendidikan kesehatan itu tidak patut dipelajari atau bukan bagiannya untuk menyimak dan mengikuti dengan bijak informasi kesehatan yang diberikan.

Nah, persoalan inilah yang menurut Kirana dicoba untuk diubah, dan wadah dasar mengubah stigma tersebut ialah sekolah sebagai tempat tumbuhnya pola pikir seseorang dari usia dini.

Menurut dia, pendidikan kesehatan seharusnya dimulai sedini mungkin, mulai dari keluarga dan sekolah dasar.

“Karena tatanan sekolah ini menjadi sasaran yang strategis untuk menyampaikan pendidikan kesehatan. Jadi kalau mereka mendapatkan informasi tentang kesehatan itu di sekolah, kita akan mampu menjangkau semua anak usia sekolah dan madrasah,” ujar dia.

Baca juga: Dokter Ungkap Isi Bekal yang Sehat dan Seimbang untuk Anak Sekolah

Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan secara umum ialah klinik, puskesmas dan juga rumah sakit. Namun dalam dunia pendidikan atau tepatnya di sekolah, dikenal suatu ruangan khusus untuk melayani siswa yang sedang sakit. Ruangan ini disebut dengan Unit Kesehatan Sekolah (UKS)

“Dulu zaman saya masih SMP, UKS itu kesannya hanya kalau upacara ada yang pusing dan mau pingsan, atau sakit tiba-tiba di kelas, barulah masuk ke ruang UKS dan UKS berfungsi. Kita sudah lama berubah, (program) Trias UKS dalam lomba inilah yang menjadi pesan utama,” tuturnya.

Pelayanan kesehatan primer (puskesmas) dalam hal ini juga akan membantu untuk membina UKS yang ada di sekolah-sekolah tersebut agar bisa difungsikan dengan optimal.

Sekolah juga telah memiliki dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang selain untuk kebutuhan agar proses belajar mengajar lancar, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan edukasi tentang kesehatan.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Ini Tips Pakai Ransel Agar Anak Tak Sakit Punggung

Puskesmas juga memiliki bantuan operasional kesehatan yang bisa digunakan untuk membina pelayanan kesehatan di sekolah-sekolah.

“Jadi lama-lama sekolahnya akan lebih baik, terutama perilaku hidup sehatnya,” tegasnya.

Lingkungan sehat

Tak dapat dimungkiri bahwa segala aspek dalam kehidupan akan memiliki kaitan erat dengan lingkungan yang ada, tak terkecuali persoalan yang menyangkut kesehatan calon generasi unggul bangsa Indonesia saat ini.

Dalam keterkaitannya dengan Trias UKS yang diupayakan untuk diterapkan di sekolah-sekolah, Kirana menyebutkan bahwa lingkungan yang sehat bagi siswa memang sangat dibutuhkan.

Lingkungan itu juga meliputi keluarga di rumah, guru yang mengajar, kantin sekolah, lingkungan sekitar sekolah dan rumahnya.

“Jadi yang kita edukasi bukan cuma anak-anaknya saja, tapi lingkungan disekitar anak-anak itu," ujarnya.

Dia mecontohkan, mungkin mereka di rumah diberikan pemahaman sehat oleh keluarganya, tapi jajanan di kantin sekolah bisa jadi tidak sehat. Nah, inilah peran guru yang mengajar dan juga kepala sekolah sebagai manajer di sekolah itu untuk menciptakan lingkungan sehat bagi siswanya.

Selain itu, sekolah diharapkan melengkapi sarana dan prasarana sesuai dengan jumlah dan kebutuhan siswa yang ada.

"Sarana pasti dinilai, jumlah murid berapa dan jambannya berapa, sumber air untuk cuci tangan, kalau kita mengajarkan teori cuci tangan tapi tidak ada tempat cuci (ya percuma)," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com