KOMPAS.com - Jika membaca artikel ini, kemungkinan besar Anda atau seseorang yang Anda kenal sering buang air kecil dengan mengangkat pantat ketika berada di toilet duduk.
Memang banyak wanita yang melakukan hal ini dengan alasan toilet kotor dan tidak mau kotoran menempel di pantat.
Namun, apakah hal tersebut boleh dilakukan secara terus menerus?
Dilansir dari Health (05/03/2018), kebiasaan buang air kecil di kloset duduk tanpa menempelkan pantat sebenarnya tidak bagus untuk kesehatan.
Seorang profesor di Duke University of Medicine, Carol Figuers, mengatakan, ketika seseorang tidak sepenuhnya duduk, maka otot-ototnya tidak sepenuhnya rileks.
Baca juga: Ternyata, Ada Bahaya di Balik Penggunaan Tisu Toilet
"Agar kandung kemih benar-benar kosong, otot-otot dasar panggul harus benar-benar dilepaskan “ ujarnya.
Figuers juga menjelaskan bahwa saat buang air kecil tanpa topangan yang sempurna, otot-otot dasar panggul masih 30-40 persen tegang, sehingga masih terdapat sisa urin di kandung kemih.
"Ketika Anda berdiri kembali, Anda masih memiliki sedikit urin yang tersisa di sana karena otot-otot tidak benar-benar rileks," sambungnya.
Risiko yang didapat saat ada urin yang tertinggal di dalam kandung kemih adalah kebocoran urin ketika seseorang sedang melompat, batuk, tertawa, atau bersin
Selain itu, kata Figuers, urin "lama" yang tertinggal dapat mengiritasi bagian dalam kandung kemih.