Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Bunuh Diri Medan, Begini Ilmuwan Nilai Psikologis Pelaku

Kompas.com - 13/11/2019, 17:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Ini merupakan kesumpulan riset yang terbit di jurnal Psychiatry pada 2009 dengan judul "The psychology of suicide terrorism".

"Penelitian kami menekankan 'normalitas' dan tidak ada psikopatologi individu pada pelaku bom bunuh diri," tulis ahli dalam laporan tersebut.

Riset lain mengatakan, pelaku bom bunuh diri memiliki alasan pribadi yang sangat diyakini sebagai kebenaran, sehingga mereka bersedia melakukan hal tersebut.

Perspekstif seperti inilah yang disukai pemimpin teroris, dan menggunakan alasan itu untuk membuat gelombang penyerangan berikutnya.

2. Ada kecenderungan bunuh diri dan depresi

Bertolak belakang dengan pandangan pertama, sejumlah studi mengungkap bahwa pelaku bom memang memiliki kecenderungan depresi dan ingin bunuh diri sebelumnya.

Hal ini salah satunya diungkap oleh Ariel Merari, penusiunan profesor dan ahli terorisme Israel.

Sementara itu, psikolog sekaligus suicidologist David Lester berkata, pelaku bom bunuh diri wanita melakukan aksinya karena didorong oleh gangguan stres pascatrauma dan keputusasaan.

Baca juga: Menalar Peran Teroris Perempuan di Balik Bom Bunuh Diri Surabaya

Berkaitan dengan bagaimana psikologi para pelaku bom bunuh diri, masih diperlukan banyak riset dan data untuk memastikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau