Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/11/2019, 19:03 WIB

KOMPAS.com - Kentut merupakan sesuatu yang normal dialami semua orang. Ini adalah proses pelepasan gas usus setelah mencerna makanan.

Gas dapat ditemukan di seluruh saluran pencernaan termasuk perut, usus kecil, usus besar, dan dubur.

Baca juga: Viral Susah Kentut Bikin Usus Bengkak sampai Volvolus, Penyakit Apa?

Dilansir Health Line, penumpukan gas yang akhirnya membuat kita kentut biasanya berasal dari:

  • Udara, kita semua menelan udara sepanjang hari, termasuk dari minuman berkarbonasi, saat mengunyah, dan tentu saja ketika menghirup udara.
  • Pertumbuhan bakteri berlebih di usus kecil, beberapa kondisi dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih bakteri, termasuk diabetes tipe 2, penyakit seliaka, penyakit hati, dan penyakit radang usus.
  • Karbohidrat yang belum sepenuhnya dicerna, terkadang ada beberapa makanan yang tidak bisa sepenuhnya dicerna oleh enzim di usus kecil. Ketika karbohidrat yang berhasil dicerna sampai ke usus besar, bakteri mengubah sebagian makanan jadi gas hidrogen dan karbon dioksida.

Beberapa gas dapat diserap tubuh. Namun, jika ada terlalu banyak gas berkumpul di bagian atas usus besar, ini akan memberi tekanan pada dinding usus dan membuat perut juga dada kita sakit.

Inilah yang menyebabkan perut kembung dan akhirnya harus kentut untuk mengeluarkan gas tersebut.

Baca juga: 5 Fakta Sains soal Kentut

Kenapa kentut bau?

Kebanyakan orang akan malu kalau ketahuan kentut, apalagi jika baunya tercium orang lain.

Ketika kita kentut, sebenarnya kita mengeluarkan gas seperti nitrogen, oksigen, hidrogen, karbon dioksida, metana, hidrogen sulfida, dan amonia.

Dilansir How Stuff Works, hidrogen sulfida dan amonia inilah yang menyebabkan kentut memiliki bau sangat busuk.

Dengan kata lain, tubuh kita "menelan" banyak gas, tapi tidak bisa disimpan terus menerus sehingga harus dikeluarkan. Salah satunya dengan cara kentut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+